Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus dilakukan dengan bijak. Pembaruan, menurut Jokowi, memang sangat diperlukan namun itu juga perlu memperhatikan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kini sudah sangat terbatas.
"Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik caranya maupun peruntukannya," ujar Jokowi dalam Upacara HUT ke-78 TNI di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (5/10).
Dia menegaskan bahwa modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi industri pertahanan dalam negeri. Selain memperkuat pertahanan, modernisasi juga harus dapat mendorong transfer teknologi, peningkatan sumber daya manusia, serta harus mengutamakan produk lokal.
Baca juga: DPR Dorong TNI dan Polri Manfaatkan Produk Industri Pertahanan Dalam Negeri
"Terkait dengan ini, saya minta agar anggaran yang dimiliki, karena sulit dalam mengumpulkan dan mendapatkannya dan merupakan uang dari rakyat, sebisa mungkin harus dibelanjakan dan diputar kembali untuk kepentingan rakyat," jelas mantan wali kota Surakarta itu.
Sebelumnya, Kepala Negara Jokowi mengumumkan alokasi anggaran untuk modernisasi alutsista pada 2024 mencapai Rp39,47 triliun. Anggaran tersebut masuk ke daftar belanja Kementerian Pertahanan.
Baca juga: Dudung Minta Menteri Pertahanan Modernisasi Meriam TNI AD
Adapun, total alokasi belanja Kementerian Pertahanan mencapai Rp135,44 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (Ant/Z-11)
Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyebut negara yang tidak berinvestasi dalam industri pertahanan akan menjadi bangsa budak.
Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan.
Indonesia dan Prancis akan memperkuat kemitraan strategis di sektor pertahanan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, (28/5).
Presiden Prabowo menekankan untuk memperluas kerja sama dengan Pemerintah Prancis di bidang pertahanan terutama modernisasi alutsista.
Salah satu upaya yang dilakukan ialah merancang rencana peningkatan jumlah peserta didik untuk memenuhi kebutuhan personel di berbagai satuan operasional.
Menhan diingatkan agar dalam pemberian bantuan hibah alpalhankam tidak mengandung perjanjian atau ketentuan yang bersifat mengikat
Pindad memiliki kualitas yang bagus, namun pasar industri senjata ringan di dunia sangat kompetitif.
Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin bersama Wamenhan Donny Taufanto meninjau kesiapan Indo Defence 2024 di JIEXPO Kemayoran jelang pembukaan pada 11 Juni 2025.
Ajang Indo Defence yang kesepuluh ini jadi sarana pertemuan antara produsen dan konsumen maupun produksi bertemu dengan sesama produsen.
Rencananya, Indo Defence 2024 akan dihadiri 13 Menteri Pertahanan dari pelbagai negara.
Permohonan uji materi itu dicabut lantaran sudah kehilangan objek setelah DPR dan pemerintah mengesahkan revisi UU TNI
Kemhan menegaskan rencana pengembangan kekuatan dengan membentuk 500 batalion bukan dalam waktu singkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved