Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus dilakukan dengan bijak. Pembaruan, menurut Jokowi, memang sangat diperlukan namun itu juga perlu memperhatikan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kini sudah sangat terbatas.
"Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik caranya maupun peruntukannya," ujar Jokowi dalam Upacara HUT ke-78 TNI di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (5/10).
Dia menegaskan bahwa modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi industri pertahanan dalam negeri. Selain memperkuat pertahanan, modernisasi juga harus dapat mendorong transfer teknologi, peningkatan sumber daya manusia, serta harus mengutamakan produk lokal.
Baca juga: DPR Dorong TNI dan Polri Manfaatkan Produk Industri Pertahanan Dalam Negeri
"Terkait dengan ini, saya minta agar anggaran yang dimiliki, karena sulit dalam mengumpulkan dan mendapatkannya dan merupakan uang dari rakyat, sebisa mungkin harus dibelanjakan dan diputar kembali untuk kepentingan rakyat," jelas mantan wali kota Surakarta itu.
Sebelumnya, Kepala Negara Jokowi mengumumkan alokasi anggaran untuk modernisasi alutsista pada 2024 mencapai Rp39,47 triliun. Anggaran tersebut masuk ke daftar belanja Kementerian Pertahanan.
Baca juga: Dudung Minta Menteri Pertahanan Modernisasi Meriam TNI AD
Adapun, total alokasi belanja Kementerian Pertahanan mencapai Rp135,44 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (Ant/Z-11)
Fregat Merah Putih (MPF140) dibangun berdasarkan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan diklaim sebagai salah satu dari empat fregat jenis Arrowhead 140 tercanggih
KEKUATAN militer dan pertahanan yang tangguh menjadi kunci untuk menjaga kedaulatan negara di tengah rivalitas antarnegara dan geopolitik global yang semakin tidak stabil.
Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyebut negara yang tidak berinvestasi dalam industri pertahanan akan menjadi bangsa budak.
Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan.
Indonesia dan Prancis akan memperkuat kemitraan strategis di sektor pertahanan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, (28/5).
Presiden Prabowo menekankan untuk memperluas kerja sama dengan Pemerintah Prancis di bidang pertahanan terutama modernisasi alutsista.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) menegaskan bahwa belum ada pembahasan resmi terkait status kewarganegaraan maupun rencana pemulangan Satria Arta Kumbara
Pengamat BUMN sekaligus Managing Director Lembaga Manajemen FEB UI Toto Pranoto menegaskan, industri pertahanan nasional perlu mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus dari negara.
Program berskala besar yang diluncurkan untuk merenovasi rumah sakit itu merupakan bagian dari Program Peningkatan Layanan Kesehatan Kementerian Pertahanan
Pindad memiliki kualitas yang bagus, namun pasar industri senjata ringan di dunia sangat kompetitif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved