Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
STAF Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan jika ingin Indonesia menjadi negara maju, masyarakat harus menyadari Indonesia harus kuat dan berdaulat dahulu. Untuk itu masyarakat harus cerdas dan kritis dalam memilih pemimpin bangsa.
"Kalau kita mau menjadi negara maju, visi Indonesia yang ditegaskan Soekarno untuk menjadi berdaulat. Kalau kita tidak kuat, tidak memiliki kepribadian dan kompetisi di persaingan global, ya kita jadi tertinggal. Bagaimana kita untuk menjadi kuat? Demokrasi harus baik, dan pemimpinnya bisa merawat keragaman. Kalau tidak, kita bisa seperti negara-negara di Arab, atau Afrika, yang bertikai satu sama lain," ujar Benny dalam keterangannya, Senin (28/8).
Menurutnya, demokrasi mampu membawa keberhasilan kalau sadar mencari pemimpin yang rekam jejaknya bagus, prestasinya bagus saat memimpin, bukan mengekor saja, dan pemimpin yang memiliki kedekatan dengan rakyat dan mampu menjaga keragaman dan kemajemukan. Pemimpin itu harus bisa memelihara Pancasila yang sudah menyatukan bangsa Indonesia.
Baca juga : Peranan Jokowi Mampu Satukan Pemimpin Dunia di KTT G20
"Ideologi bangsa artinya ideologi hidup, terwujud dalam gotong royong, kerja sama, misalnya, sehingga Pancasila menjadi jiwa bangsa ini. Karena dengan begitu, tidak terjadi bentrokan atau perbedaan tajam, dan dapat membangun persaudaraan sejati; Pancasila juga menjadi ideologi yang bekerja. Ideologi hidup dan ideologi bekerja, itu aktualisasi Pancasila bagi Indonesia," tuturnya.
"Pancasila ini juga tercermin di pemimpinnya: pemimpin harus punya nilai keuatamaan, arate. Bijaksana, tulus, berani, memiliki karakter, memiliki kebijaksanaan dan jiwa kemanusiaan serta totalitas untuk rakyat. Pemimpin harus punya, bukan hanya pengetahuan, tetapi etos, semangat kerja dan optimisme, serta dekat dengan rakyat," katanya.
Pakar komunikasi politik itu juga mengajak masyarakt untuk menyebarkan pengetahuan menjadi pemilih yang cerdas ini kepada khayalak luas.
"Pakai media sosial, rebut ruang-ruang publik. Edukasi semua untuk memiliki literasi kebangsaan, kecerdasan dan penggunaan media. Kalau tidak, kita mudah dipengaruhi oleh hoaks dan persepsi. Kita jadi berpikir satu dimensi saja," kata Benny.
Bila masyarakat mampu menjadi pemilih yang cerdas dan kritis, visi Indonesia Maju pun bisa dicapai. Dan pemili serentak 2024 menjadi momentum untuk menuju Indonesia Maju. (Z-5)
Kepala BPIP Yudian Wahyudi bersama jajaran pimpinan BPIP melakukan audiensi strategis ke Kementerian Hukum RI untuk membahas Rancangan Undang-Undang tentang BPIP (RUU BPIP)
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan sebanyak 76 dari total 130 ribu peserta seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat pusat 2025.
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
Ada relevansi yang erat antara nilai Pancasila dengan misi yang akan dijalankan oleh Paus Leo XIV. Pancasila diakui mengandung nilai-nilai universal umat manusia.
Menurut Djumala, UU TNI yang baru disahkan DPR itu akan membantu memperkokoh ideologi Pancasila, sesuai dengan prioritas pertama Astacita Presiden Prabowo.
Ke depan diplomasi Pancasila oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dapat difokuskan pada isu-isu yang bermuatan nilai kemanusiaan, gotong royong dan musyawarah.
"Tagih utang iklim kepada negara maju. Bukan dagang karbon. Karena negara-negara maju punya utang iklim, mereka sudah pakai fosil duluan,"
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Jejak emisi yang ditinggalkan negara maju juga dipandang belum sejalan dengan komitmen yang disampaikan
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya peluang Indonesia menuju negara maju, namun juga mengingatkan akan tantangan besar di bidang kesehatan.
Sebuah studi besar yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet memperingatkan hampir setiap negara akan menghadapi penurunan populasi pada akhir abad ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved