Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PENELITI senior Pusat Riset Politik (PRP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menyambut baik dibolehkannya kampanye politik di lingkungan pendidikan, terutama kampus. Ia berpendapat, dengan berkampanye di lingkungan tersebut, calon presiden maupun calon wakil presiden akan mendapat tantangan yang lebih berat.
Firman menilai kebijakan tersebut sebagai hal progresif serta menjadi kontras dengan zaman Orde Baru ketika Sistem Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) dan Badan Koordinasi Keorganisasian (BKK) diterapkan. Sekarang, mahasiswa dapat mengkritisi visi dan misi yang dilontarkan para calon.
"Di situ akan diuji level akademis dan intelektualitas programnya. Kalau di masyarakat umum, kan, sifatnya lebih satu arah karena tidak memiliki kapabilitas untuk men-challenge," ujar Firman kepada Media Indonesia, Rabu (23/8).
Baca juga: Menko PMK Tidak Setuju Sekolah Jadi Tempat Kampanye Politik
Menurutnya, kampanye politik di lingkungan universitas merupakan hal lumrah di sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat dan Australia. Program kerja yang dijabarkan para calon di hadapan mahasiswa bakal mendapat tantangan. Dalam hal ini, program tersebut dapat dikuliti kelemahannya.
"Tapi di sisi lain akan ketahuan hebatnya, relevannya. Bisa jadi akan mempertajam agenda-agenda yang ada atau malah mempermalukan agenda-agenda yang hebat. Kelihatannya hebat, padahal nothing," terangnya.
Baca juga: Parpol Dukung Kampanye di Lingkungan Pendidikan
Firman mengatakan tantangan yang diterima capres atau cawapres seperti demikian tidak ditemukan dalam model kampanye di lapangan terbuka dengan hiburan panggung dangdut. Namun, sebagaimana kampanye pada umumnya, lingkungan universitas mesti dijadikan strategi pemenangan juga oleh para calon.
"Jangankan di kampus, masuk kampung saja, kan, harus ada target," tandasnya. (Z-11)
Alat peraga kampanye seperti baliho yang menjadi sampah visual selama masa kampanye beberapa waktu terakhir turut memberikan dampak negatif pada lingkungan.
Sekitar 1.183 simpul relawan dari berbagai daerah telah mengonfirmasi bahwa anggota mereka bersiap diri untuk jalan kaki jarak jauh untuk me.madati JIS saat kampanye akbar Anies-Muhaimin.
Akibat membeludaknya pemesan tiket Kumpul Akbar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2), muncul pesan untuk mengantre hingga beberapa jam.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dirinya tidak akan berkampanye atau mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) dijadwalkan melakukan kampanye terakhir pada 10 Februari 2024 di Jakarta International Stadium (JIS). Rhoma Irama mengajak warga menghadirinya.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan segera menggelar kampanye akbar di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat, 9 Februari 2024, yang dimeriahkan Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, dan Cici Faramida.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Kampus tentu tidak boleh abai terhadap tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved