Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Jawab Tantangan Jokowi, Anies Tegaskan Konstitusi sebagai Rujukan Pembangunan

Tri Subarkah
17/8/2023 10:16
Jawab Tantangan Jokowi, Anies Tegaskan Konstitusi sebagai Rujukan Pembangunan
Calon presiden dari KPP Anies Baswedan (tengah).(MI/Tri Subarkah)

BAKAL calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Rasyid Baswedan menegaskan konstitusi adalah rujukan dalam pembangunan Indonesia. Hal itu disampaikannya menjawab tantangan Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR RI, Rabu (17/8).

Menurut Anies, Indonesia tidak merdeka lima tahun lalu, melainkan sudah 78 tahun. Dalam jangka waktu tersebut, sambungnya, Indonesia sudah mengalami beberapa pergantian presiden. Di samping itu, jutaan orang juga telah berkarya bagi bangsa.

"Ini bukan karya satu orang, ini bukan karya satu presiden. Ini adalah karya begitu banyak lintas generasi," kata Anies yang ditemui usai upacara pengibaran bendera Merah Putih di Waduk Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (17/8).

Baca juga: Anies Singgung Perpindahan Kekuasaan dalam Tempo Sesingkatnya

Ia berpendapat, pemilihan umum yang dilakukan tiap lima tahun sekali adalah momen untuk menentukan apa yang sudah diraih dan apa yang akan dikerjakan berikutnya. Anies menyebut konsep keberlanjutan dan perubahan merupakan keniscayaan dalam setiap pembangunan.

"Jadi ke depan, saya yakin yang menjadi rujukan adalah konstitusi kita, apa yang dirancang oleh pendiri republik ini. Itu yang jadi pegangan," ujarnya.

Menurut Anies, aspek yang perlu menjadi perhatian dalam pembangunan adalah keadilan, kesetaraan, dan pemerataan.

Baca juga: Anies Baswedan Berkunjung ke Metro TV, Ingatkan Soal Gotong Royong

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan kepemimpinan selanjutnya menentukan masa depan Indonesia. Dalam pidato kenegaraannya, Jokowi seakan menantang keberanian penerusnya untuk melanjutkan pembangunan yang telah dimulai saat ini.

"Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak? Karena yang dibutuhkan itu adalah nafas yang panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore. Kita juga tidak sedang lari sprint, tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari marathon untuk mencapai Indonesia Emas," ujar Presiden. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya