Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RENCANA pembebasan sandera pilot Susi Air asal Selandia Baru yang hingga kini disandera pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua barat (TPNPB)-OPM tampaknya kembali menemui jalan buntu.
Pasalnya, Panglima TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, Brigjen Egianus Kogeya menganggap Pemerintah Indonesia melakukan kebohongan publik dengan menyebutkan pihaknya meminta uang Rp5 miliar untuk pembebasan Philip Mark Merthens.
Menanggapi itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono menerangkan pihak TPNPB selalu punya alasan untuk menunda melepaskan sandera.
Baca juga : TPNPB-OPM Batalkan Rencana Pembebasan Pilot Susi Air
“Selalu ada alasan untuk menunda dan bahkan membunuh pasukan satgas (yang bertugas menyelamatkan Pilot Susi Air),” papar Julius kepada Media Indonesia, Minggu (9/7).
Jika mereka punya itikad baik, kata Julius, seharusnya sudah sejak lama pihak TPNPB membuka lebar komunikasi dengan pihak TNI dan tokoh masyarakat Papua.
Baca juga : Presiden Jokowi Pimpin Rapat Pembebasan Pilot Susi Air
Julius menegaskan saat ini tim satgas TNI masih terus mengupayakan melakukan operasi penyelamatan dengan metode ‘smart approach’.
Adapun operasi 'Smart Approach' yaitu gabungan antara hard approach (cara yang dilakukan menggunakan tindakan penyergapan, penangkapan, penyerangan yang dilakukan oleh aparat negara) dan soft approach atau pendekatan halus atau lunak seperti pendekatan budaya dan religius.
“Operasinya pun smart aproach. Kita juga membuka lebar komunikasi dengan perwakilan TPNPB-OPM,” tutur Julius.
Sebelumnya, Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom, mengungkapkan TPNPB siap membebaskan pilot Pihilip yang disandera sejak 7 Februari 2023 tersebut tanpa tebusan apapun.
“Kita akan bebaskan pilot Susi Air ini atas nama kemanusiaan,” katanya ketika dihubungi Media Indonesia, Rabu. ((Z-5)
Komnas HAM mengapresiasi pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 secara persuasif.
Dia menjelaskan saat ini pihaknya masih memikirkan terkait rencana untuk melakukan penerbangan ke daerah rawan konflik di Papua.
PANGLIMA TNI Jenderal Agus Subiyanto berharap kasus penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens oleh KKB Papua segera selesai.
"Hingga saat ini, komunikasi antar pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dengan pihak Selandia Baru terus dijalin," jelas Juru Bicara Kemlu Teuku Faizyasah
"Kinerja TNI tidak perlu diragukan, sudah terbukti TNI pertaruhkan jiwa raga (dalam proses pembebasan Kapten Philips)," ucap Julius
KEPALA Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI), Laksamana Muda Julius Widjojono, menegaskan komitmen TNI dalam upaya membebaskan pilot Susi Air yang disandera
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika tidak menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved