Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DEKLARASI mengenai pendamping Anies Baswedan capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dijanjikan akan diumumkan setelah kepulangan Anies dari ibadah haji di Tanah Suci.
Saat dimintai konfirmasi, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan deklarasi sepulang Anies berhaji belum bisa dipastikan waktunya.
"Belum, masih jauh. Biar saja ini menjadi misteri, karena itu adalah kekuatan untuk pak Anies. Kita mencari momentum yang paling tepat," ujar Willy kepada Media Indonesia, Minggu (2/7).
Baca juga : Bawaslu Belum Bisa Tertibkan Sosialisasi Kegiatan Bacapres
Namun ia juga mengamini jika pengumuman bakal calon wakil presiden Anies Baswedan bisa jadi lebih cepat. Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) juga masih menimbang pergerakan dua Capres lain beserta koalisinya.
"Satu nama pasti sudah di kantong (Anies). Deklarasi itu butuh waktu dan momentum yang presisi. Tapi sewaktu-waktu bisa saja berubah," ucap Willy.
Baca juga : Efek Kejut Pengumuman Cawapres Jadi Kartu AS Anies Baswedan
"Masih wait and see, dinamika yg lain kan juga belum ada apa-apanya juga. Gak ada yg perlu dikejar," imbuhnya.
Belakangan nama putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid masuk dalam bursa bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menyebutkan, Yenny Wahid merupakan figur alternatif yang layak diperhitungkan.
"Yenny Wahid bisa mewakili sosok perempuan, karena komposisi laki-laki perempuan itu menjadi penting. Kemudian melihat representasi dari kelompok NU dan Gusdurian yang pengaruhnya masih besar di kalangan Nahdiyin," kata Ujang.
Sementara itu, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PS) Aboe Bakar Al-Habsyi meyakini nama-nama yang masuk dalam bursa bakal cawapres untuk Anies Baswedan merupakan sosok potensial.
Namun, saat ditanya siapa yang paling potensial dijadikan bakal cawapres, Aboe meminta para pendukungnya untuk bersabar menunggu waktu yang tepat.
"Nanti kita lihat, pokoknya tunggu pada waktunya, pada kesempatannya, mari kita nilai bersama," kata Aboe di DPP PKS, Sabtu (1/7).
Lebih lanjut Aboe mengatakan, langkah KPP untuk tidak terburu-buru menyampaikan nama bacawapres tersebut sebagai salah satu strategi memenangkan Anies dalam Pilpres 2024.
"Yakin dan percaya kami berusaha memenangkan Anies dengan cara yang cantik, yang pelan, supaya Anies nggak terganggu oleh situasi apa pun," tutup Aboe. (MGN/Z-4)
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
Andrew menerangkan kepemimpinan kuantum merupakan konsep kepemimpinan yang mengadopsi prinsip-prinsip fisika kuantum dalam konteks manajemen dan kepemimpinan organisasi
Berikut masalah kesehatan fisik dan jiwa yang bisa membatalkan seseorang menjadi capres dan cawapres pada Pilpres 2024.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan urusan bakal calon wakil presiden (bacawapres) ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Tadi siang saya sudah kirim WA ke Pak Mahfud, mengucapkan selamat atas amanat baru yang diembankan," kata Anies
PRESIDEN Joko Widodo diminta tegas dalam menyikapi rencana KPU yang tidak mewajibkan calon presiden dan calon wakil presiden berlatar belakang menteri untuk mundur dari jabatan
Wacana duet Anies-Cak Imin semoga menjadi penguat koalisi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved