Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
NUSANTARA Centre bekerja sama dengan Foko dan Pusaka Indonesia menggelar Kuliah Karakter Konstitusi (KKK) seri kedua yang mengulas soal Pancasila dan kuantum teori yang dipandu oleh pemateri Kun Wardana Abyoto pada akhir pekan lalu.
Menurut Kun, dari sisi kuantum teori, perubahan bangsa lebih baik bisa direalisasikan dengan benar-benar menjalankan dan meniatkan perubahan.
"Jika kita punya keinginan yang kuat di dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya. Ubahlah medan kuantum kita dengan kemurnian hati agar hasilkan keajaiban. Melompat, bukan berjalan biasa sebab kita tak mungkin mengejar mereka yang duluan dan licik," ujar Kun.
KKK digelar pada bulan Pancasila, tiap Sabtu selama Juni-Juni 2023. Program KKK ini merupakan ikhtiar penggemblengan kesadaran diri bagi insan-insan Pancasila, dan berupaya mencetak kader calon pemimpin Pancasilais yang kuat dan berkarakter pemenang.
Direktur Nusantara Centre, Yudhie Haryono menjelaskan KKK penting sebab kepemimpinan Indonesia saat ini hanya mentradisikan gerakan poco-poco, maju untuk mundur, tak punya mental transformasional. Padahal kepemimpinan transformasional itu sangat dibutuhkan untuk bangsa ini.
Baca juga: Akademisi Menilai Kebijakan Harus Berlandaskan Nilai Pancasila
Yudhie menjelaskan kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang memotivasi dan menginspirasi rakyatnya, memimpin dengan mentak visioner dan kharismatik.
"Hal ini karena kepemimpinan transformasional bertujuan untuk meningkatkan motivasi intrinsik rakyatnya agar bergerak terpadu, maju dan dominan," jelas Yudhie.
Menurut Robbins dan Judge (2008), kata Yudhie lagi, daya dan gaya kepemimpinan transformasional adalah mereka yang menginspirasi rakyatnya untuk menyampingkan kepentingan pribadi dan golongannya demi kebaikan bersama, dalam hal ini negaranya.
Apabila pemimpin mampu menerapkan gaya kepemimpinan transformasional maka kinerja dan nasib rakyatnya dipastikan membaik. Mampu menemukan solusi, bukan menambah beban. Pada pemimpin dengan gaya transformasional ini diyakini bisa mempengaruhi kinerja cipta, karsa, karya dan nasib secara keseluruhan.
"Kepemimpinan transformasional itu pemberi solusi, karena kehidupan kita sudah penuh problema. Pemimpin transformasional itu orang yang selalu jenius, kreatif dan berpikir bertindak besar mendukung rakyatnya mengembangkan seluruh potensi, gotong royong mencapai visi misi bersama," jelasnya.
Baca juga: Pengamat: Pancasila sebagai Penyelamat Kemajemukan Indonesia
Sayangnya di Indonesia mental transformatif saja nggak cukup, mesti dilengkapi dengan mental nasionalistik dan konstitusional.
Mental ini adalah kepemimpinan inklusif jenius yang membebaskan memajukan memuliakan keadilan dan persaudaraan demi tumpah darah daratan, air dan udara serta seluruh penghuninya.
Menurut Yudhie ini adalah kepemimpinan bermental dan karakter yang lapang dan toleran memberi semangat jihad ke seluruh ultima berwarga, bernegara, berbangsa dan bersemesta.
"Kita rasakan warga dan bangsa ini sudah lama melepaskan diri dari sumber energi yang lebih besar: dengan mengkhianati ketuhanannya, membunuh nuraninya, memanipulasi persatuannya, mencurangi kebijaksanaannya, menculasi keadilannya," kata dia.
Mental yang terbangun dari warga saat ini, salah satunya akan merasa lebih kuat bangga hebat dan serakah jika menguasai orang lain. Dalam konteks itu, kepemimpinan nasionalistik konstitusional bisa mengobati mental jahiliyah tersebut.
Yudhie meyakini dengan mental dan tradisi kepemimpinan itu, negeri kita seharusnya berjalan tanpa korupsi, tanpa kolusi, tanpa nepotisme, tanpa kemiskinan, tanpa kesenjangan, tanpa penipuan, tanpa amoralisme, tanpa kebodohan, tanpa kesakitan, tanpa penjajahan, tanpa kerakusan dan tanpa pengkhianatan.
"Jika mentalitas tersebut menjadi tradisi yang hidup, praktis negeri kita menjadi mercusuar dunia. Rakyatnya bahagia, negerinya makmur, semestanya diridai-Nya, warisannya membanggakan dan suasana seperti di surga," jelasnya. (Z-6)
Ketua Badan Legislasi DPP PKS, Zainudin Paru, menegaskan, putusan tersebut berpotensi melanggar konstitusi dan melewati batas kewenangan MK.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Situasi geopolitik dalam beberapa bulan terakhir berdampak signifikan pada berbagai bidang kehidupan.
YLBHI menyebut usulan revisi Undang-Undang (UU) TNI bertentangan dengan agenda reformasi dan melegitimasi praktik dwifungsi ABRI yang membawa rezim Neo Orde Baru.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari, menilai pembredelan pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto bertajuk Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan bertentangan dengan konstitusi.
Munculnya aspirasi mengubah posisi kelembagaan Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri sebagaimana di masa Orde Baru adalah gagasan keliru dan bertentangan Konstitusi RI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved