Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mulai Mengalah, Golkar Buka Peluang Airlangga Dampingi Prabowo

Sri Utami
05/5/2023 15:04
Mulai Mengalah, Golkar Buka Peluang Airlangga Dampingi Prabowo
Ketum Golkar Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto (Ketiga dari kiri) berjabat tangan.(Antara Foto/Akbar)

JADWAL pelaksanaan tahapan pemilu 2024 yang semakin dekat membuat partai politik (parpol) semakin aktif bermanuver. Partai Golkar semakin aktif menjalin komunikasi dengan beberapa parpol. Golkar juga disebut membuka peluang untuk menduetkan ketua umumnya, Airlangga Hartarto, dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto sebagai capres dan cawapres di pilpres 2024.

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan Golkar tetap mau mendukung Airlangga Hartarto menjadi calon presiden. Namun, dalam prosesnya ada dinamika yang harus disikapi bersama dan didiskusikan termasuk menduetkan Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto.

”Ini (cawapres) masih didiskusikan lihat perkembangannya sejauh mana,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (5/5).

Baca juga: Ini Kata Airlangga Soal Kemungkinan Merapatnya Golkar ke KKIR

Dia mengatakan kriteria untuk membangun koalisi tentu saja harus sejalan. Hingga kini komunikasi dengan partai politik masih berjalan dan cair termasuk dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Komunikasi kami dengan partai politik tidak pernah berhenti dan ini cair. Jadi berbagai kemungkinan masih ada,” ungkapnya.

Bantah Gabung KKIR

Sementara itu, di waktu yang sama Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar, Nusron Wahid membantah Golkar telah bersepakat bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang beranggotakan Gerinda-PKB.

Baca juga: Airlangga Hartarto Bicara soal Merger Koalisi Besar, Golkar dan PKB Tim Inti

"Bukan begitu, bukan gabung KKIR. Yang benar Golkar dan PKB sama-sama sepakat menjadi anchor atau jembatan terbentuknya integrasi, KKIR dan KIB. Bukan kita yang gabung" ujarnya.

Menurut Nusron KIB yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP sangat potensial bergabung dengan Gerindra-PKB menjadi koalisi besar. Merger atau integrasi KIB dan KKIR dibangun dalam rangka menghindari polarisasi dan framing politik yang tidak sehat dan berdampak buruk terhadap kelangsungan demokrasi. Dengan demikian wajar jika muncul paket pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto

"Cukup fair dua koalisi. KKIR dan KIB. Kalau Presidennya Prabowo dari KKIR dan Wakilnya Airlangga dari KIB dan kan wajar. Tapi sekali lagi soal capres dan cawapresnya kita serahkan sama ketum masing-masing partai," kata Nusron.

Ketua DPP PKB Faisol Riza menyebut Golkar sepakat bergabung KKIR. Faisol mengatakan kesepakatan itu hasil pertemuan antara Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di kawasan Senayan beberapa hari lalu.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya