Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan partai yang dipimpinnya belum berkeinginan mengikuti jejak PPP menetapkan dukungan kepada capres tertentu, salah satunya Ganjar Pranowo.
Hal itu disampaikannya di sela-sela penggelaran pasar murah di Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (29/4).
Menurut Zulkifli Hasan, PAN masih menunggu pertemuan partai-partai koalisi pendukung pemerintah.
Baca juga : Pengamat: Pasangan Prabowo Subianto - Erick Thohir Dinilai Paling Ideal
Sejauh ini, Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, juga belum memberikan sinyal kecenderungan dukungan PAN. Ia kembali menyatakan keinginannya agar segera dilakukan pertemuan partai koalisi pendukung pemerintah.
"Saya harapkan nanti ketemu koalisi pemerintah. Bersama dengan bapak Presiden. Kan perlu juga silaturahmi lebaran sekaligus bagaimana ada komitmen kebangsaan agar bangsa Indonesia ini bisa berhasil meletakkan pondasi yang kokoh," katanya.
Baca juga : Ganjar Pranowo lebih Prospek Duet dengan Erick Thohir
Menurut dia kesemuanya untuk melanjutkan pembangunan bagi Indonesia pada 2045 yang sudah baik. (Z-5)
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muktamar kali ini harus menjadi kesempatan emas bagi PPP untuk membesarkan partai dengan memilih sosok ketua umum yang tepat.
Ray menegaskan bahwa PPP memenuhi sarat itu. Maka, jika haji Isam masuk, kemungkinan Jokowi akan didapuk sebagai caketum terbuka lebar.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved