Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Kepolisian RI (Polri) membantah telah melakukan upaya pengeboman untuk membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023 Donny Charles Go mengatakan hanya ada kontak tembak dengan para penyandera. Itu pun karena mereka diserang terlebih dulu.
"Peristiwa yang ada hanya kontak tembak, atau tembakan balasan karena diserang lebih dahulu," ujar Donny, Rabu (26/4).
Ia mengatakan, dalam operasi pembebasan pilot Susi Air , pihaknya tidak dibekali perlengkapan pengeboman. Menurutnya, tuduhan tersebut dilontarkan hanya untuk menyudutkan TNI dan Polri. Pasalnya, kehadiran TNI dan Polri terbukti sudah mempersempit ruang gerak para penyandera.
Baca juga: TPNPB Rilis Video Terkini, Pilot Susi Air dalam Kondisi Sehat
Lebih lanjut, Donny mengungkapkan pihaknya sampai saat ini masih terus melakukan upaya dalam pembebasan Kapten Philips.
"Artinya Satgas TNI bersama Damai Cartenz masih terus bekerja agar bisa menemukan Pilot," tutupnya.
Baca juga: Lagi, Prajurit TNI Jadi Korban Keganasan KKB, BRIN: Hentikan Tembak-menembak
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM kembali merilis video terkait kondisi terakhir Philip Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera kelompok Egianus Kogeya. Berdasarkan video yang dibuat pada 24 April 2023 tersebut, kondisi pilot asal Selandia Baru diketahui dalam keadaan sehat.
“Setelah hampir tiga bulan di sini, kondisi saya sehat di mana saya makan dan tidur bersama yang menangkap saya,” ungkap Philip dalam video yang dikirim Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Rabu (26/4).
Dalam video yang agak buram tersebut, Philip diapit dua gerilwayan TPNPB. Philip juga meminta agar aparat TNI-Polri tidak menjatuhkan bom di wilayah Nduga.
"Sebab nantinya bakal membahayakan saya dan masyarakat,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Philip disandera TPNPB Kodap III Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023. Selain menyandera Philip, kelompok Egianus juga membakar pesawat yang dibawa pilot yang cukup fasih berbahasa Indonesia tersebut. (Z-11)
HARI Sabtu (21/9/2024) kita patut bersyukur dengan berita pembebasan sandera pilot Susi Air Philip Mark Mehtrens yang sejak 7 Februari 2023 disandera oleh OPM pimpinan Egianus Kogoya.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menegaskan pemerintah tak membayar uang tebusan untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam proses pembebasan pilot Susi Air
Hadi juga menuturkan ke depannya, pemerintah akan menggunakan treatment pendekatan humanis dan tanpa senjata atau soft approach untuk menyelesaikan konflik lainnya di Papua.
Rumadi mengatakan bahwa pembebasan pilot Susi Air berlangsung sesuai arahan Presiden Jokowi yang sejak awal telah ditekankan bahwa prioritas utama adalah keselamatan sandera.
Akar permasalahan belum dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah yang bertanggung jawab dalam bidang politik, ekonomi, dan keamanan.
PILOT Susi Air asal Selandia Baru Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan usai 1,5 tahun disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pipmpinan Egianus Kogoya.
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika tidak menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved