Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SERANGAN Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dikabarkan mengakibatkan sejumlah anggota pasukan TNI tewas. Bahkan beredar kabar ada anggota komando pasukan khusus (Kopassus) yang turut gugur. Tapi tahu kah kamu, kalau hari ini, 16 April, diperingati sebagai hari lahir Kopassus loh.
Pasukan elite TNI yang memiliki julukan korps baret merah atau hantu rimba ini merupakan kebanggaan Indonesia dan disegani di dunia. Pada hari ini mereka merayakan hari jadinya yang ke-71.
Kopassus merupakan bagian komando utama milik TNI Angkatan Darat (AD). Motonya adalah lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga. Lantas seperti apa sejarahnya, simak selengkpanya penjelasan di bawah ini.
Baca juga: TPNPB-OPM Klaim Bunuh 9 Anggota TNI di Nduga, Papua Pegunungan.
Dikutip dari kopassus.mi.id, Kopassus berawal dari adanya pemberontakan di Maluku, Juli 1950. Saat itu, pemberontakan yang dilakukan kelompok bernama Republik Maluku Selatan (RMS).
Baca juga: Kodam Cenderawasih Benarkan KKB Serang Satgas TNI
Untuk mencegah pemberontakan itu semakin luas, maka pimpinan Perang Republik Indonesia pada masa itu memerintahkan pasukannya melawan RMS. Adapun panglima Tentara operasi yang memimpin langsung adalah Panglima Tentara III Kolonel A.E Kawilarang. Sementara itu yang menjadi komandan tugasnya Letkol Slamet Riyadi.
TNI pun melakukan kajian akan operasi itu dan mempertanyakan mengapa korban jiwa dari TNI lebih banyak. Dari pengkajian itu muncul kesimpulan semangat juang para pemberontak RMS lebih tinggi bila dibandingkan dengan TNI pada masa itu.
Tidak hanya itu, RMS berhasil menggagalkan beberapa serangan TNI karena memiliki perlengkapan senjata yang cukup lengkap hingga taktik perang yang baik. Selain itu, kemampuan individu pada pasukan musuh dalam menembak juga sangat baik.
Dari peristiwa itu, Letkol Slamet Riyadi sadar dan mendapatkan gagasan untuk membentuk sebuah satuan pemukul yang bisa digerakkan atau diperintahkan secara tepat, cepat, dan siap menghadapi berbagai sasaran di berbagai macam medan.
Akhirnya pada 16 April 1952, terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III melalui instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No. 55/Instr/PDS/52. Kesatuan ini menjadi cikal bakal dari koprs baret merah. Mayor Moch Idjon Djanbi dipercaya untuk memimpin Korps ini. Beliau merupakan mantan Kapten KNIL (Koninklijke Nederlands(ch)- Indische Leger). Selain itu, ia juga pernah menjadi bagian dari Korps Speciale Troppen. Bahkan, pernah ikut berperang dalam Perang Dunia ke-2.
Seiring waktu, satuan ini mengalami beberapa kali perubahan nama. Adapan perubahan nama itu, yaitu:
Kopassus berjiwa patriotik tinggi dan selalu siap melaksanakan tugas pokok di setiap penjuru. Mereka harus selalu siap menghadapi ancaman maupun gangguan yang dihadapi NKRI berdasarkan Pancasila.
Tugas atau operasi Kopassus antara lain Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Pada OMP, Kopassus bertugas melakukan operasi intelijen khusus dan combat SAR. Tak hanya itu, mereka juga bertugas dalam serangan langsung ke markas musuh (direct action) dan menghancurkan semua persenjataan serta logistik milik musuh.
Pada OMSP, Kopassus bertugas anti teror hingga Operasi Anti Insurjensi, Separatisme, dan Pemberontakan (Airso). Termasuk membantu kepolisian dalam menjaga keamanan, membantu tim SAR mengevakuasi bencana alam atau musibah, hingga pengamanan VVIP.
Dikutip dari kopassus.mil.id, setelah mengalami perubahan nama organisasi, akhirnya organisasi Kopassus terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. Makopassus
Makopassus ini berlokasi di Cijantung dengan sesanti Pataka “TRIBUANA CHANDRACA SATYA DHARMA”.
2. Grup-1 / Parako
Grup-1 / Parako berlokasi di Serang dengan sesanti Dhuaja “EKA WASTU BALADIKA”.
3. Grup-2 / Sandha
Grup-2 / Sandha berlokasi di Solo dengan sesanti Dhuaja “DWI DHARMA BHIRAWAYUDHA”.
4. Grup-3 / Sandha
Grup-3 / Sandha berlokasi di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “TRI KOTTAMAN WIRA NARACA BYUHA”.
5. Pudiklatpassus
Pusdiklatpassus berlokasi di Batujajar dengan sesanti Sempana “TRI YUDHA CAKTI”.
6. Sat-81 / Gultor
Sat-81 / Gultor berlokasi di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “SIAP SETIA BERANI”. (Z-3)
Kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi aktif TNI dalam mendukung agenda nasional, khususnya Asta Cita ke-2 Presiden RI, yaitu mewujudkan swasembada pangan guna kemandirian bangsa.
Penanaman pohon buah-buahan yang dilakukan supaya dapat menahan tanah dan masyarakat juga bisa mendapatkan hasilnya ketika berbuah.
KOMANDO Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) menjadi satuan pertama di Indonesia yang mengembangkan dan menguasai kemampuan terjun bebas menggunakan wingsuit.
Letjen TNI Novi Helmy memutuskan untuk tetap melanjutkan pengabdiannya di lingkungan TNI
Pemerintah saat ini sedang menunjukkan komitmen besar untuk mendorong kemandirian industri pertahanan
Komnas HAM mencatat bahwa institusi Polri menjadi institusi yang paling banyak diadukan dalam dugaan praktik penyiksaan sepanjang periode 2020 hingga 2024.
Menteri Nusron Wahid menyatakan akan menindaklanjuti persoalan status tanah Blang Padang di Banda Aceh yang saat ini dipasang plang 'Hak Pakai TNI AD'.
Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyerahkan bantuan rumah nondinas dan santunan pendidikan kepada para warakawuri serta prajurit yang mengalami cacat akibat penugasan operasi.
Jajaran TNI AD menggunakan kendaraan listrik Maung MV3 EV yang diberi nama "Pandu". Kendaraan taktis ini baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indo Defence
KOMNAS HAM mengapresiasi pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang akan menindak lanjuti temuan dan rekomendasi amunisi afkir.
Rekomendasi Komnas HAM kepada TNI untuk menutup permanen lokasi pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Garut menjadi langkah penting untuk memastikan kondisi keamanan masyarakat
Komnas HAM mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting menyusul peristiwa ledakan amunisi TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved