KETUA Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyatakan Parlemen Indonesia dengan tegas berkeinginan untuk mengajukan rancangan resolusi yang berjudul ‘Memerangi Islamophobia, Melawan Intoleransi, Menghilangkan Diskriminasi Rasial, dan Mempromosikan Koeksistensi Damai Antar Umat dan Agama’ sebagai item darurat Sidang Umum IPU ke-146.
Hal itu disampaikan Fadli saat memimpin delegasi DPR RI menghadiri hari pertama '146th Inter Parliamentary Union (IPU)' di Manama, Bahrain, Sabtu (11/3/2023). Adapun, tema IPU tahun ini adalah ‘Promoting Peaceful Coexistence and Inclusive Societies: Fighting Intolerance’. Fadli menerangkan, ada beberapa alasan mengapa draf resolusi tersebut penting.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Cermat Bahas RUU Perampasan Aset
“Pertama, laporan baru-baru ini oleh Pelapor Khusus PBB tentang kebebasan beragama atau berkeyakinan yang menyimpulkan bahwa kecurigaan, diskriminasi, dan kebencian langsung terhadap Muslim telah meningkat menjadi 'proporsi epidemik’,” ujar Fadli dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Senin (13/3/2023).
Kedua, tutur Fadli, menurut Laporan Islamofobia Eropa 2021, Islamofobia adalah 'masalah yang mendesak' di seluruh benua seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Ketiga, sambung Fadli, keprihatinan mendalam atas terulangnya pembakaran Alquran yang kemungkinan memicu ledakan kemarahan dari hampir dua miliar populasi Muslim global, membuat stabilitas dan keamanan global dipertaruhkan.
Keempat, tandas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini, yaitu kristalisasi kontribusi vital IPU untuk pembelaan dan pemajuan hak asasi manusia. “Yang bersifat universal dalam lingkup dan penghormatan yang merupakan faktor penting dari demokrasi parlementer dan pembangunan, sebagaimana diabadikan dalam Undang-Undang-nya,” pungkas Fadli.
Turut hadir Delegasi DPR RI dalam sidang IPU Bahrain tersebut diantaranya yakni Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana, Mardani Ali Sera dan Hafisz Tohir serta Anggota BKSAP DPR RI Puteri Anetta Komarudin dan Ratih Megasari Singkaru. (S-1)