Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BJORKA terus mengklaim melakukan peretasan data pribadi masyarakat Indonesia. Namun hingga kini aparat penegak hukum masih belum bisa mengungkap dan menangkap peretas tersebut.
Tentu publik memiliki harapan yang besar kepada aparat penegak hukum untuk bisa menindak pelaku pembocoran data pribadi masyarakat ini.
Ariehta Eleison Sembiring, praktisi hukum dari firma hukum Trifida, mengatakan, seharusnya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) bisa menjadi solusi untuk melindungi masyarakat dari aksi kejahatan dan peretasan yang berkaitan dengan data pribadi.
Namun kenyataannya hingga saat ini masih banyak peretas yang dengan bebas mengklaim telah mencuri dan menjual data pribadi milik masyarakat. Tentu aksi tersebut membuat masyarakat resah.
Meski UU PDP belum sempurna dan belum ada aturan pelaksananya, menurut Ariehta, seharusnya penegak hukum bisa menjerat para peretas seperti Bjorka.
Baca juga: DPR Sebut Sanksi Pidana Menanti Penjual dan Pemalsu Data Pribadi
Ketika aparat penegak hukum melakukan penyelidikan, penyidikan maupun dakwaan, kata Ariehta harusnya bisa menggunakan UU yang ada secara berjenjang.
"Contohnya aparat penegak hukum bisa menjerat para peretas dengan UU PDP. Lalu mereka bisa menjerat peretas dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)," jelas Arietha dalam keterangan, Selasa (22/11).
"Jika penegak hukum ingin menjalankan hukum, harusnya mereka bisa menjerat Bjorka dan peretas lainnya dengan produk hukum yang ada," katanya.
Karena Bjorka sudah melakukan akses tanpa hak, menjual data melalui dark web dan mempublikasikan data pribadi masyarakat melalui media sosial Telegram, menurut Ariehta, Bjorka bisa dijerat dengan UU berlapis seperti UU PDP, UU ITE dengan ilegal akses dan UU KUHAP.
“UU PDP sejatinya bisa ditegakkan oleh aparat penegak hukum. Bjorka dan peretas lainnya bisa dijerat tindak pidana dengan UU berlapis. Sehingga untuk menjerat peretas seperti Bjorka seharusnya kita tak kekurangan pasal,” terang Ariehta.
Meski sudah ada UU yang mengatur, tetap saja ada pihak-pihak yang memiliki niat jahat untuk meretas.
Produk hukum dan standarisasi manajemen keamanan informasi seperti ISO 27001 itu bukan jaminan tak ada peretas yang tidak dapat masuk ke sistim informasi.
Menurut Ariehta, ISO 27001 diibaratkan pagar yang dibangun pemilik rumah agar maling tak bisa masuk. Agar lebih memastikan tak ada maling yang masuk, pemilik rumah bisa memasang pengamanan tambahan seperti CCTV.
Agar aksi peretasan dapat terus ditekan, menurut Ariehta, dibutuhkan kesadaran bersama baik itu masyarakat maupun pengelola data. Selain itu penggelola data pribadi juga harus membangun sistim keamanan data yang mumpuni.
"Namun untuk membangun sistem keamanan data pribadi, dibutuhkan dana yang tak sedikit dan perlu pertimbangan yang bijak sehingga pada akhirnya kebutuhan dana tersebut tidak membebani masyarakat," jelas Arietha. (RO/OL-09)
Yang akan dimintai keterangan dan klarifikasi yaitu Kementerian Komunikasi dan digital (Komdigi), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta pihak pengelola PeduliLindungi.
DIREKTUR Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI Agus Haryoto Widodo buka suara soal peretasan sistem Bank DKI.
Mengenai barang bukti apa saja yang diserahkan, Agus belum bisa membocorkannya. Namun ia menyebut pihakn Bareskrim telah bergerak cepat melakukan pemeriksaan.
Komputer kuantum membawa potensi revolusioner dalam menyelesaikan masalah kompleks yang tak mampu dipecahkan oleh komputer klasik.
Peretas Korea Utara berhasil mencuri US$1,5 miliar dalam mata uang kripto dari platform Bybit, menjadikannya sebagai peretasan terbesar yang pernah tercatat.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) tengah melakukan investigasi terhadap dugaan peretasan yang berdampak pada kebocoran data internal pegawai.
BIRO Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mengabari salah satu pengacara presiden terpilih Donald Trump bahwa teleponnya telah disadap peretas Tiongkok.
DUA warga negara Sudan menghadapi dakwaan karena menjalankan kelompok peretas komputer gerilya yang berusaha menyatakan perang siber terhadap Amerika Serikat.
Polda Metro Jaya menangkap tersangka berinisial SH (28) yang melakukan peretasan server pulsa provider Smartfren yang merugikan perusahaan tersebut hingga Rp350 juta.
Spear phishing melibatkan pesan yang sangat dipersonalisasi termasuk rincian spesifik tentang target, sehingga membuatnya tampak lebih kredibel.
Nama baik Indonesia tercoreng akibat berbagai insiden siber terjadi secara beruntun. Mulai dari serangan ransomware LockBit 3.0 hingga penjualan data pribadi dari seorang peretas.
Aplikasi Web jarang dibuat dengan mempertimbangkan keamanan. Meski demikian, kita menggunakannya setiap hari untuk berbagai fungsi penting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved