Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pertemuan Anies dan Gibran Dinilai Saling Menguntungkan

Sri Utami
16/11/2022 09:49
Pertemuan Anies dan Gibran Dinilai Saling Menguntungkan
Petermuan antara capres dari NasDem Anies Baswedan (kanan) dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.(Instagram @aniesbaswedan)

MANTAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan itu mengejutkan  karena banyak pihak yang menganggap Anies dan Jokowi selalu bersebrangan, sehingga saat Anies bertemu dengan Gibran secara tidak langsung ada narasi baru yang terbentuk.

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan ada beberapa efek politik terhadap Anies dan Gibran atas pertemuan ini. 

Pertama, Anies diuntungkan dengan narasi yang berkembang bahwa Jokowi tidak mendukungnya maju sebagai capres pada 2024. Pertemuan Anies dengan Gibran memberikan efek positif terhadap Anies, terutama di daerah-daerah yang selama ini menjadi basis Jokowi. 

Baca juga: Anies Bertemu Gibran di Solo, NasDem: Kedewasaan Berpolitik

Kedua, Gibran juga mendapatkan keuntungan atas pertemuannya dengan Anies untuk langkah politiknya jika ingin maju di Pilgub DKI Jakarta pada 2024. 

Kursi Gubernur DKI Jakarta tentu menarik bagi Gibran. Selain akan mengikuti jejak Jokowi pada 2012, menjadi Gubernur DKI Jakarta akan mempermudah Gibran untuk memperkenalkan diri ke publik secara luas.

“Anies tentu ingin melanjutkan kepemimpinan Jokowi, begitu pun Gibran tentu menjadi Gubernur DKI Jakarta posisi yang menarik. Selain itu, ikut langkah politik Jokowi sebelum menjadi presiden patut di pertimbangkan Gibran. Pertemuan Anies dan Gibran secara personal branding dan langkah politik ini sama-sama memberikan keuntungan”, ucapnya, Rabu (16/11).

Pertemuan tersebut tidak bisa dilihat dari pendukung Jokowi dan Anies. Secara politik, Jokowi sulit berada di dalam posisi Gibran karena beberapa orang menterinya juga berkeinginan maju sebagai capres. 

Kepentingan Jokowi berada kepada figur yang mampu melanjutkan warisan program dan kebijakan yang ditinggalkannya. Sedangkan Gibran berpikir berbagai alternatif untuk mempersiapkan diri untuk langkah-langkah politik selanjutnya, salah satunya maju sebagi Cagub DKI Jakarta pada 2024.

“Anies dan Gibran tentu membaca masa depan mereka, sehingga sulit mengkaitkan sikap politik Gibran dan Jokowi di Pilpres 2024. Masa jabatan Jokowi selesai di tahun itu, sedangkan Gibran mempersiapkan diri untuk langkah politik selanjutnya. Makanya, Anies dan Gibran sama-sama bahagia dengan pertemuan itu, karena saling mendapatkan keuntungan politik,“ tukasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya