Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
SATU dari lima dari agenda pokok yang dibahas dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah, ialah menyiapkan program untuk menjawab tantangan zaman dalam 5 tahun ke depan.
"Sebagai organisasi yang mengusung tema berkemajuan, Muhammadiyah mesti menyiapkan program untuk menjawab tantangan zaman dalam lima tahun ke depan," terang Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir secara daring dalam acara media gathering di Gedung Siti Walidah UMS, Jumat (11/11) malam.
Menurut dia, solusi dari prediksi tantangan di masa depan adalah bagaimana memperkuat peran amal usaha sebagai benteng mewujudkan kemasalahatan.
Ke depan, lanjutnya, Muhammadiyah akan lebih memperkuat amal usaha sebagai modal basis membangun keunggulan bangsa. Bangsa besar dengan segala keragaman, yang harus berpacu agar setara dan unggul.
"Ini agenda terbesar yang kadang suka tertutupi oleh isu-isu yang temporal," tandasnya, saat menguraikan secara detil lima agenda utama yang menjadi bahasan muktamar ke-48.
Menurut dia, agenda pokok lain yang akan dibahas adalah Laporan PP Muhammadiyah 2015-2022, yang memotret berbagai pekerjaan yang telah dilakukan Persyarikatan dalam satu periode. Pelaporan ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa Muhammadiyah selama ini bekerja serius mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Islam berkemajuan
Begitu halnya pembahasan Risalah Islam Berkemajuan yang merupakan agenda ketiga, bahwa Muhammadiyah memiliki keyakinan bahwa Islam yang sesungguhnya adalah agama yang mendorong kemajuan.
"Karena itu ia harus menjadi kekuatan aktual yang menggerakkan memeluknya untuk memberi kesaksian atas keunggulan agama Islam," tambahnya.
Haedar menegaskan, berkemajuan berarti menciptakan kedamaian, keadilan dan membangun peradaban utama.
Selama ini, imbuhnya, Muhammadiyah sudah mempopulerkan istilah berkemajuan, yang berarti tidak hanya memberikan perdamaian dan toleransi. "Tapi pada saat sama, Islam yang membawa kemajuan peradaban."
Sementara dalam agenda keempat, muktamar akan membahas isu-isu strategis yang menjadi problem nyata, dan saat ini sedang dihadapi dalam konteks bangsa bahkan dunia. Di antarnaya isu membangun kesalehan digital.
Haedar menekankan Muhammadiyah telah menyusun panduan keagamaan dan moral membangun kesalehan digital di berbagai institusi dan lingkungan sosial masyarakat luas.
Dia memberikan ilustrasi tentang kesalehan digital di tengah era 4.0 yang membawa perubahan luar biasa. "Boleh saja generasi muda saat ini telah menguasai teknologi, namun jangan kemudian menjadi generasi yang hilang karena pijakan nilainya tercerabut."
Harapannya, jangan sampai tercerabut, sehingga kemungkinannya mereka bisa menemukan nilai alternatif lain, yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.
Agenda terakhir dari muktamar ke-48 yang rencananya akan dibuka Presiden Jokowi di Stadion Manahan adalah pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
"Sistem pemilihan kepemimpinan di Muhammadiyah-Aisyiyah, berjenjang, dan merupakan salah satu cara pemilihan yang demokratis. Sebanyak 3.000 pemilih merupakan representasi di Muhammadiyah, dan menjadikan pemilih cerdas dan tersistem," tandasnya. (N-2)
Gus Yasin berharap kepemimpinan baru PPP bisa benar-benar memperjuangkan hak-hak rakyat serta mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam setiap kebijakan.
Penetapan tersebut merupakan hasil rekomendasi musyawarah Dewan Pertimbangan Salimah Pusat (DPSP) yang disepakati seluruh peserta Muktamar VI Salimah di Jakarta, Sabtu (8/2).
Mantan Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang 2019-2020 Wawan Sugianto mengatakan Afriansyah Noor bisa mengakomodasi semua kepentingan partai mulai dari DPW sampai DPC.
Kalau diberi amanah oleh pemegang mandat, Mardiono siap mengemban amanah tersebut.
MKEK IDI mengkaji ulang sumpah dokter dan kode etik kedokteran. Hal itu dilakukan karena perkembangan kedokteran saat ini dan teknologi yang menunjang pekerjaan kedokteran.
Muktamar IDI tidak hanya mempertemukan para profesional medis dari seluruh negeri namun juga menjadi platform untuk diskusi dan berbagi pengetahuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved