Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PERUSAHAAN Airbus mengenalkan satelit Pleiades Neo pada ajang Indo Defence di JIExpo, Kemayoran. Satelit ini nantinya akan bersifat komersial dan penggunanya dapat mengakses gambar suatu area di Bumi dengan resolusi hingga 30 cm.
Dalam paparannya kepada awak media, Kepala Bagian Penjualan Airbus Hugues Pavie mengungkapkan satelit ini nantinya dapat digunakan untuk analisis pertahanan dan intelijen, yang membuat penggunanya dapat mengakses gambar mengenai pangkalan militer.
“Dengan satelit ini, kita bisa melakukan penganalisisan alutsista, observasi geospasial, pemetaan target militer, perencanaan misi, evaluasi kerusakan tempur, evaluasi bencana hingga penanganannya,” ungkap Hugues kepada wartawan di Jiexpo, Kemayoran, Kamis (03/11).
Hugues menambahkan akses mengenai pangkalan militer akan dibatasi. Bahkan, untuk beberapa negara yang diembargo, satelit tidak akan dapat mengakses mengenai gambar pangkalan militer negara tersebut.
“Kami menghormati aturan PBB dan Hukum Antariksa Prancis mengenai akses satelit. Bahkan, untuk beberapa negara yang diembargo, seperti, Korea Utara, dan Iran, kami tidak dapat melakukan akses kesana,” ujar Hugues.
Baca juga: Airbus Perkenalkan Satelit Pleiades Neo di Indo Defence
Lebih lanjut, Hugues menyampaikan apabila pengguna mencoba untuk mengakses gambar sebuah pangkalan militer yang bersifat rahasia, Satelit Pleiades Neo sebelumnya harus meminta akses kepada pangkalan militer yang bersangkutan.
“Untuk request (gambar) mengenai pangkalan militer, tetap bisa dilakukan analisa, namun di bawah kendali, ada kendali ekspor sebelum bisa diakses oleh customer,” tutur Hugues.(OL-5)
Salah satu kelebihannya, satelit Peliades Neo bisa digunakan untuk perlindungan pada lingkungan seperti pengawasan hutan secara berkala sehingga praktik penebangan ilegal bisa dicegah
Satelit yang bersifat komersial ini nantinya dapat digunakan untuk memperoleh informasi berupa gambar dengan resolusi hingga 30 cm dan 6 multispectral channel.
Pangkalan Udara Al Udeid adalah pangkalan militer terbesar milik Amerika Serikat di Timur Tengah, terletak sekitar 30 km barat daya Doha, ibu kota Qatar.
Sejumlah instalasi militer AS di kawasan berada dalam jangkauan langsung rudal Iran.
Menlu AS Marco Rubio peringatkan Iran tidak menyerang pangkalan militer AS di Iran.
IRAN mengancam akan menargetkan pangkalan militer AS di wilayah tersebut jika konflik pecah. Presiden Donald Trump mengatakan dia kurang yakin tentang tercapainya kesepakatan nuklir.
Hasanuddin juga menekankan bahwa politik luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif, bebas dari pengaruh blok mana pun dan aktif menjaga perdamaian dunia.
Presiden terpilih AS, Donald Trump, akan dikonsultasikan mengenai kesepakatan antara Inggris dan Mauritius terkait penyerahan Kepulauan Chagos, termasuk pangkalan militer Diego Garcia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved