Kamis 03 November 2022, 17:47 WIB

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma IPTEK

Mediaindonesia.com | Politik dan Hukum
 

BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis, (3/11).

Kegiatan dengan tema "Ethics for smart society 5.0: "Channeling State Ideology Through Digital Humanites" itu dibuka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Diwakili Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly secara daring.

Dalam sambutan Presiden yang disampaikan Menteri Hukum dan Ham Yasonna H. Laoly, ditegaskan kedudukan Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Ia juga mengapresiasi kegiatan yang digagas BPIP berkolaborasi dengan ITB yang telah mengumpulkan para ilmuwan Nasional maupun Internasional dalam bidangnya.

"Pada kesempatan yang berbahagia ini saya mewakili Presiden Republik Indonesia sebagai kegiatan yang memungkinkan terjadinya pertukaran ilmu pengetahuan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan", ujarnya.

Disamping itu Presiden menyebut ITB merupakan kampus Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dalam menimba ilmu untuk kemajuan bangsa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Maka sudah sewajarnya BPIP berkolaborasi dengan tempat dimana Ir. Soekarno dalam menimba ilmu dalam mempersiapkan kebijakan dalam membangun Indonesia", paparnya.

Ia berharap kegiatan tersebut mempu menghasilakan karya intelektual yang dapat dijadikan referensi dalam membangun Bangsa yang berlandaskan Pancasila.

"Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan karya-karya yang intelektual yang dapat dijadikan referensi dalam kebijakan", lanjutnya.

Ia menjelaskan dengan revolusi industri dengan kemajuan teknologi pasti menimbulkan tantangan dan kerugian terhadap kehidupan manusia 

"Untuk mengatasi hal tersebut maka karya ilmiah, sastra yang dihasilkan tidak menghilangkan unsur manusiawi agar kemajuan revolusi industri", ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, di era baru perkembangan teknologi digital berkembang sangat pesat sehingga membawa perubahan yang beragam atau kompleks.

"Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehingga perlu perumusan tantangan, peluang dan inovasi yang diperlukan dalam membangun kehidupan smart socety 5.0", paparnya.

Dalam evolusi 5.0 adalah masyarakat informasional yang dibangun di atas society 4.0 yang bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan kesejahteraan masyarakat dunia.

Baca juga : Kepala BPIP Sebarkan Perdamaian kepada Delegasi PEACE20

"Tujuannya adalah untuk mewujudkan masyarakat dimana orang menikmati hidup secara maksimal", jelasnya.

Ia menegaskan dalam semakin kompleksnya tantangan baru itu maka Pancasila sebagai Ideologi Negara harus ikut adil dalam kebijakan.

"Pancasila sendiri memiliki dimensi atau kekuatan untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru", tegasnya.

Ia bahkan mengatakan Pancasila dibentuk untuk menjawab semua isu kontemporer yang terus berkembang.

"Pancasila harus diamalkan pada pembangunan nasional dalam aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan teknologi informasi",  tutupnya.

Rektor ITB N.R. Reni D. Wirahadikusumah yang diwakili Sekretaris Rektor ITB Widjaja Martokusumo mengucapkan terima kasih kepada BPIP yang sudah menjalin kolaborasi.

Menurutnya Ilmu-ilmu kemanusiaan adalah salah satu faktor yang penting dalam menjadikan ITB sebagai pusat dari pengembangan kebudayaan bangsa.

Hal itu sesuai dengan RENIP ITB 2006-2025. Selaras dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi digital, memahami dan menguasai bidang digital dan kemanusiaan adalah sebuah keharusan.

"Humanities is one of the important factors to make ITB a center for the development of the nation's culture, as mandated in RENIP ITB 2006-2025. In line with the technology development, especially digital technology, understanding and mastering the field of digital humanities is a necessity, " ujarnya.

Ia juga memaparkan kegiatan akademik yang dilaksanakan oleh KK Ilmu-ilmu Kemanusiaan (KKIK) di Fakultas Seni Rupa dan Desain telah melebihi ekspektasi terdapat studi, HAKI, and Pengabdian Masyarakat yang telah dilaksanakan oleh KKIK, termasuk kegiatan kolaborasi dengan berbagai pihak.

"To anticipate and address various challenges, opportunities, and innovations in the midst of the life of the Indonesian nation which is experiencing the development of the Industrial Revolution 4.0 and digital age with various disruption of humanity; ITB through KKIK collaborates with Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) to develop the position of Pancasila as a scientific paradigm, especially in the disciplines of humanities through the contribution of scientific works from national and international experts and scientists in the field of digital humanities", paparnya.

Sementara itu Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP M. Sabri dalam laporannya mengaku kegiatan itu merupakan ikhtiar agung untuk menghimpun visi dan pemikiran dari para ilmuwan dalam negeri maupun luar negeri.

Output dalam kegiatan tersebut diharapakan dapat melahirkan karya dari para ilmuwan Internasional yang akan menjadi referensi ilmiah dalam menjelaskan beragam tantangan, peluang dan inovasi yang diperlukan dalam rangka membangun kehidupan smart society 5.0 di Indonesia maupun luar negeri dengan menggunakan perspektif Pancasila.

"Kami juga bekerjasama dengan penerbit International Atlantis Press sehingga referensi ilmiah Pancasila dan keilmuan digital humanities dapat diakses secara internasional dan diperbincangkan secara global", dalam laporannya. (RO/OL-7) 

Baca Juga

MI/M Irfan

Soal Kemungkinan Menpora Diperiksa Lagi, Kejagung: Kita Lihat Urgensinya

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 23:45 WIB
“Pada dasarnya apa yang diterangkan di persidangan bukanlah fakta baru atau sudah diterangkan saksi di BAP penyidikan, dan saat ini...
dok LTN - Lembaga Infokom dan Publikasi PBNU

Melalui Siniar, NU Gelorakan Semangat Resolusi Jihad

👤Henri Siagian 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 23:15 WIB
Jihad sudah tidak lagi melawan penjajah Belanda ataupun Jepang, namun jihad terberat adalah melawan hawa...
MI/Adam Dwi

Survei Indikator: Kinerja Baik Jadi Alasan Erick Thohir Cocok Dipasangkan Prabowo

👤Dero Iqbal Mahendra 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 23:15 WIB
Erick menduduki posisi teratas dengan torehan 25,8 persen suara. Ia berhasil mengalahkan kandidat potensial lainnya untuk pendamping...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya