Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Survei Voxpopuli: Jajaki Koalisi dengan PDIP, Elektabilitas Nasdem Kembali Naik

Mediaindonesia.com
13/9/2022 17:00
Survei Voxpopuli:  Jajaki Koalisi dengan PDIP, Elektabilitas Nasdem Kembali Naik
Ketua Umum Partai NasDem memeluk Ketua DPP PDIP Puan Maharani(Dok MI)

ELEKTABILITAS Partai NasDem kembali bergerak naik. Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas Nasdem mengalami rebound menjadi 3,7 persen, sedikit di bawah ambang batas PT (parliamentary threshold).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan digadang-gadang bakal maju nyapres dengan dukungan koalisi Nasdem bersama PKS dan Demokrat.

Tetapi ketiga partai tidak kunjung mendeklarasikan koalisi, seperti Gerindra-PKB dan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Nasdem akhirnya memutuskan membuka opsi untuk menjajaki koalisi dengan partai-partai lain, seperti PDIP.

Hal itu disambut oleh Puan Maharani yang mengadakan pertemuan dengan Surya Paloh di Nasdem Tower. Seiring dengan tawaran koalisi dari PDIP, elektabilitas Nasdem lantas meningkat. 

“Setelah pro dan kontra dukungan terhadap Anies, Nasdem menjajaki koalisi dengan PDIP, elektabilitas Nasdem pun kembali naik,” ungkap peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono dalam keterangan tertulis, Selasa (13/9).

Menurut Prijo, basis pemilih nasionalis yang sebelumnya menolak dukungan Nasdem terhadap Anies kini memutuskan untuk kembali. “Mereka adalah pemilih loyal Nasdem yang kukuh dengan semangat restorasi dan menolak sentimen polarisasi,” tandas Prijo.

PDIP sendiri masih memuncaki elektabilitas sebesar 18,8 persen, disusul Gerindra (13,3 persen), Golkar (8,4 persen), dan PKB (7,7 persen). “Elektabilitas PDIP naik tipis, sedangkan Gerindra, Golkar, dan PKB cenderung stabil,” lanjut Prijo.

PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengajukan capres-cawapres tanpa koalisi. Sementara itu Gerindra dan PKB telah memutuskan untuk berkoalisi, dan Golkar lebih awal menggalang koalisi bersama PAN dan PPP, membentuk KIB.

KIB mengklaim sejumlah partai lainnya akan bergabung, seperti PSI (5,3 persen) dan Demokrat (5,0 persen). Demikian pula Gerindra-PKB yang mengajak partai-partai lain seperti PKS (4,6 persen). Sebelumnya Demokrat dan PKS disebut-sebut bakal berkoalisi dengan Nasdem.

“Koalisi yang ada belum tentu bakal bertahan, lebih-lebih setelah PDIP mulai melakukan safari politik, dengan kunjungan Puan menemui elite Nasdem, Gerindra, dan Golkar,” tandas Prijo. 

Penjajakan koalisi yang dilakukan PDIP berpotensi memecah koalisi-koalisi yang sudah terbentuk.

KIB sendiri memiliki sejumlah persoalan karena anggota koalisinya masih harus berjuang menembus PT, yaitu PAN (2,1 persen) dan PPP (1,8 persen). “PPP juga tengah didera gejolak internal setelah ketua umum Suharso Monoarfa dilengserkan,” jelas Prijo.

Pada posisi berikutnya ada Gelora (1,5 persen), Perindo (1,3 persen), dan Partai Ummat (1,0 persen). Selebihnya di bawah 1 persen, yaitu PBB (0,5 persen), Hanura (0,4 persen), PKPI (0,3 persen), dan PKN (0,2 persen). Lainnya 0,5 persen dan tidak tahu/tidak jawab 23,3 persen.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 1-7 September 2022, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya