Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) membantah 105 juta data kependudukan warga Indonesia bocor dan diperjualbelikan di forum daring "Breached Forums" merupakan dari KPU.
"Kami tegaskan itu bukan data kami. Penegasan itu setelah Pusdatin melakukan pengecekan;" papar Komisaris KPU Idham Holik kepada Media Indonesia, Rabu (7/9).
Baca juga: Dilantik Sebagai Menteri PAN-RB, Azwar Anas: Baru Dihubungi Semalam
Idham menerangkan baik data pemilih maupun keanggotaan parpol aman tidak ada yang bocor.
Namun, Idham tak menampik bahwa ada penyerangan siber yang terjadi terhadap website KPU.
Untungnya, kata Idham, penyerangan peretasan tersebut tidak sampai jebol. "Penyerangan ada, tapi aman, gak ada yang data yang jebol," tuturnya.
Terkait logo KPU yang terdapat pada data diduga bocor, Idham menyebut logo tersebut bisa saja peretas ambil melalui mesin pencarian.
"Kalau elemen data, itu juga bukan data kami," tegasnya.
"Aplikasi, website kami dalam kondisi aman. Kami sudah antisipasi," ungkapnya.
Sebelumnya, kasus dugaan kebocoran jutaan data kembali mencuat. Kali ini beredar kabar 105 juta data kependudukan warga Indonesia milik Komisi Pemiliham Umum (KPU) RI bocor dan diperjualbelikan di forum daring "Breached Forums".
Diketahui, data jutaan warga Indonesia tersebut dijual oleh anggota forum dengan username "Bjorka" dalam sebuah postingan di situs Breached Forums, berjudul "INDONESIA CITIZENSHIP DATABASE FROM KPU 105M".
Artinya, database kependudukan Indonesia dari KPU 105 juta.
Bjorka sendiri ialah akun yang sama yang membocorkan data pelanggan IndiHome dan menjual 1,3 miliar nomor HP dan NIK pelanggan seluler Indonesia. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved