Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Suharso Monoarfa Dinilai Hambat Partainya Raup Suara di Pemilu 2024

Mediaindonesia.com
30/8/2022 08:35
Suharso Monoarfa Dinilai Hambat Partainya Raup Suara di Pemilu 2024
Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti (pegang mic) dalam diskusi bertajuk 'Akankah PPP Lolos Parlimemtary Treshold 2024', Senin ((dok.ist)

KEBERADAAN Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dinilai menjadi batu sandungan bagi partai berlambang kabah itu meraup suara pada Pemilu 2024. Pasalnya, perkataan Suharso telah melukai basis massa PPP.

Demikian benang merah dari diskusi publik bertajuk 'Akankah PPP Lolos Parlimemtary Treshold 2024' yang digelar Tim Hukum Penyelamatan PPP di Jakarta, kemarin.

"Hanya kepentingan individu saja yang dikeluarkan. Dia menyebut kyai amplop. Ini sengaja atau tidak, Suharso sudah meruntuhkan rumah besar yang membesarkannya," kata Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat Hari Purwanto, dalam diskusi tersebut.

Hari menilai, Suharso seperti lupa bahwa dia dibesarkan oleh PPP. Suharso yang juga Menteri Perencanaan Pembangunam Nasional dan Kepala Bappenas ini dinilai mengancam basis massa seperti kyai, ulama dan uztad.

"Ketum PPP dengan mengucapkan kyai amplop, padahal tak semua bersikap itu. Itu sama saja pelecehan. Apa yang dikatakan Suharso sudah tak benar. Dia yang menghancurkan PPP, bukan kadernya. Apalagi statment itu masih menjadi trending," sesal Hari.

Sementara Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menambahkan, dari beberapa hasil survei, ektabilitas PPP merosot dan terancam tak lolos ke parlemen.

"Bahkan, suaranya tergerus oleh adanya partai baru. Tentu saya lihat wajar karena ada kekhawatiran itu terhadap PPP dari internal mereka sendiri," imbuh Ray.

Ray meyakikini, jika suasana PPP tak nyaman, akan sulit PPP melakukan konsolidasi dan mobilitas dalam rangka meraup suara. "Berdasarkan itu, saya kira kalau sampai Desember 2023, mereka akan kesulitan bersaing ke parlemen dan melawan partai baru," sebut Ray.

Ray mendesak, persoalan Suharso ini mesti diselesaikan sebelum Desember 2023. Karena pasca itu akan sulit melakukan perbincangan soal keabsahan dan persiapan Pileg 2024.

"Jika tidak, PPP juga berpotensi kehilangan basis massa pemilih akibat kontroversi Ketum. Khususnya soal pemilih perempuan dan kalangan ulama," jelas Ray.

Koordinator Tim Penyelamat PPP M Soleh Amin mengaku, sudah ada teguran dari Majelis agar Suharso mengundurkan diri demi menyelematkan kepentingan PPP.

"Ini untuk menyelematkan partai," ungkap Soleh seraya menyebut Suharso banyak berkutat pada isu pribadi yang berdampak negatif terhadap partai.

Soleh meyakini, ada niat jahat terhadap PPP kalau Suharso tetap bertahan sebagai Ketum PPP yang elektoralnya tengah turun. "Karena segmen elektoral kami dihabisi. Untuk keselamatan partai perlu ada kepemimpinan baru. Entah itu dari luar atau dalam," tutup Soleh. (OL-13)

Baca Juga: Buntut Amplop Kiai, Imam PPP Digoyang



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya