Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
WAKIL Sekretaris Jenderal Bidang Kemaritiman Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Marcellus Hakeng Jayawibawa mengajak para pemuda untuk dapat andil dalam mengembalikan kejayaan Indonesia di bidang maritim. Ajakan itu juga berkenaan dengan momentum peringatan HUT ke-77 RI.
"Untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia, maka dibutuhkan peran pemuda. Poros maritim dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur," terang Hakeng lewat keterangannya, Selasa (16/8)
Menurutnya, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.500 pulau yang disatukan oleh laut. Indonesia juga disebut sebagai negara maritim terbesar di dunia karena 75% wilayahnya adalah lautan. Wilayah laut Indonesia juga terletak di jalur perdagangan dan perlintasan kapal-kapal dunia, maka Indonesia berpotensi menjadi Poros Maritim Dunia.
"Dengan begitu kita dapat mengembalikan jati diri kita sebagai bangsa maritim dan juga melakukan pengamanan kepentingan serta menjaga keamanan wilayah maritim kita, juga mampu memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia ke depannya. Ingat ada potensi Rp1.700 triliun kita dapatkan jika kita dapat mengelola lautan kita dengan tepat," sambungnya.
Apalagi saat ini, kata Hakeng, Indonesia sedang memegang tampuk Presidensi G20. Salah satu isu di dalamnya adalah tata kelola kelautan, serta memastikan adanya dialog, strategi, dan kerja sama regional di bidang terkait. Presidensi G20 Indonesia juga mengangkat mengenai pentingnya ekonomi biru, karbon biru, dan juga penanganan sampah laut.
Menurutnya, para pemuda bisa diajak berperan menangani persoalan marine debris atau sampah laut. Pesan yang harus digaungkan bahwa laut tidak boleh lagi dijadikan lokasi pembuangan sampah, baik dari rumah tangga ataupun pabrik. Laut merupakan sumber pangan masa depan rakyat Indonesia.
"Jadi, peran pemuda di sini harusnya dapat dimaksimalkan dalam mengelola sumber daya kelautan tersebut," ujar Hakeng.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi para pemuda adalah persoalan kedaulatan maritim.
"Indonesia sejak Deklarasi Djuanda pada 1957 sudah menegaskan bahwa wilayah laut di kepulauan nusantara merupakan kedaulatan mutlak Indonesia. Oleh karena itu, saya berharap pemuda bisa ikut serta untuk mewujudkan kembali kedaulatan Indonesia atas wilayah lautnya," tegasnya.
Hakeng mengungkapkan pemuda berpotensi besar untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui pemanfaatan dan pemberdayaan ekonomi di sepanjang pesisir pantai. Mereka diharapkan mampu berperan aktif menjadi bagian roda penggerak ekonomi dalam bidang kemaritiman.
"Kita ketahui Indonesia kaya dengan kekayaan laut dan keindahannya, tetapi kita sepertinya jauh tertinggal jika dibandingkan negara-negara lain bila dilihat dalam hal pengelolaan SDA dan SDM-nya. Untuk itu saya akan berkolaborasi dengan ketua bidang dan wasekjen lain di DPP KNPI guna membuat program pendampingan pada pemuda setempat," pungkasnya. (OL-8)
PT Pertamina International Shipping (PIS) menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang dikelola secara profesional dan transparan.
PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK) dan PT PAL Indonesia melakukan penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA).
PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PAL Indonesia siap berkolaborasi untuk memajukan industri maritim nasional sekaligus mendukung rencana penguatan armada.
Dosen Komunikasi Universitas Dian Nusantara ini memaparkan hoaks kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana jadi contoh nyata disinformasi bisa memicu gejolak di tengah publik.
BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) Qatar Barzan Holdings menyebut keamanan maritim menjadi salah satu area utama bagi Qatar dan Indonesia untuk berkolaborasi.
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved