Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Pemuda Katolik Serukan Politik Kebangsaan bukan Politik Identitas

Abdillah M Marzuqi
30/7/2022 01:50
Pemuda Katolik Serukan Politik Kebangsaan bukan Politik Identitas
Ilustrasi(MI/Duta)

KETUA Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan politik kebangsaan. Hal itu diserukannya dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama di Taman Cadika Johor Medan, Jumat (29/7).

"Menuju Pemilu 2024 sudah saatnya kita untuk bicara politik kebangsaan untuk kepentingan bangsa yang lebih besar. Jangan lagi menempatkan agama menjadi isu politik yang justru menggerus nilai kebaikan agama itu sendiri," ujarnya.

Gusma menghimbau pada seluruh masyarakat, terutama para tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan edukasi dan menanamkan fondasi nilai politik kebangsaan kepada masyarakat. Menurutnya, para tokoh agama menjadi salah satu faktor kunci dalam terciptanya stabilitas politik dalam masyarakat karena dipandang yang memiliki kedekatan secara langsung dengan umatnya.

"Politik identitas apalagi menjadikan agama sebagai isu politik sungguh sudah usang dan terbukti tidak membawa kemanfaatan bagi kepentingan bangsa. Mau sampai kapan kita mengorbankan nilai kebaikan agama dan kemanusiaan demi kekuasaan sesaat," tegas Gusma.

Gusma juga mengajak para pemuda lintas agama untuk menjadi pemuda negarawan yang mampu dan mampu menjadi jembatan penghubung berbagai kepentingan aspirasi masyarakat sebagaimana diteladankan para pendahulu.

"Mari bersama merawat ingatan sejarah kita bagaimana perbedaan itu dapat saling melengkapi dan memperkuat sehingga hidup tenteram dan mewujudkan kesejahteraan bersama dalam rumah Indonesia," sambungnya.

Gelaran Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama itu mengambil tema Pemuda Negarawan Lintas Agama Menuju Indonesia Emas 2045. Silaturahmi kebangsaan itu bertujuan untuk membahas kondisi sosial politik Indonesia saat ini dan membahas pentingnya mempersiapkan pemuda negarawan sebagai pemimpin - pemimpin masa depan Indonesia, serta merumuskan solusi dan langkah strategis untuk membangun Indonesia Emas 2045.

Penyelenggara acara terdiri 9 organisasi pemuda lintas agama di antaranya PP GP Ansor, PP Pemuda Muhammadiyah, PP Pemuda Katolik, DPP GAMKI, PP GPII, DPP Peradah, DPP Gemabudhi, DPP Mathla'ul Anwar, dan PP Generasi Muda Khonghucu. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik