Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MANTAN juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menilai bekas kantornya sudah banyak berubah. Menurut dia, Lembaga Antikorupsi itu sekarang kebanyakan gimmick.
"KPK sekarang adalah KPK, yang menurut saya, full of controversy dan begitu banyak gimmick yang kita lihat," kata Febri dalam telekonferensi, dikutip Kamis (9/6).
Febri mengatakan salah satu gimmick KPK yakni rompi biru pemberantasan korupsi yang dirilis beberapa waktu lalu. Menurutnya, gimmick KPK kerap menjadi bahan lawakan di media sosial.
Baca juga : KPK Cegah 3 Kuasa Hukum SYL ke Luar Negeri
"Kemarin ada rompi biru sampai diledekin oleh banyak pihak ya, dibuatin kartunnya ada. Saya melihat di media sosial itu sampai ada kartun doraemon yang mengeluarkan rompi biru," ujar Febri.
Febri berharap KPK sadar gimmick mereka kerap menjadi bahan lawakan di media sosial. Pimpinan KPK diminta fokus memberantas korupsi ketimbang mencari perhatian.
"Itu sebenarnya sindiran yang mestinya dilihat secara lebih sensitif oleh pimpinan KPK. Saya yakin teman-teman pegawai KPK resah dengan situasi yang ada saat ini," tutur Febri.
Sebelumnya, KPK menegaskan rompi biru bukan sekadar pakaian biasa. Rompi biru itu merupakan komitmen antikorupsi dalam kerja sama KPK dengan PT PLN (Persero).
"Penyematan ini sebagai simbol komitmen para pegawai PLN untuk konsisten menanamkan nilai-nilai integritas dalam upaya mewujudkan ekosistem antikorupsi dalam tubuh PLN," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang pencegahan KPK Ipi Maryati melalui keterangan tertulis, Kamis (2/6).
Ipi mengataan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyematkan rompi biru itu kepada perwakilan PLN saat kerja sama pemberantasan korupsi dilakukan. Penyematan itu merupakan simbol kesepakatan penolakan korupsi dalam bekerja yang dilakukan seluruh pegawai PLN.
Rompi biru itu juga bertuliskan kalimat 'berani jujur hebat'. Kalimat itu disandangkan dengan logo PLN dengan maksud sebagai sarana kampanye antikorupsi. (OL-1)
"Isu kepastian hukum harus dilihat juga bagaimana ada perlindungan hukum bagi pengusaha yang beritikad baik," ujarnya.
"Setelah saya pelajari perkaranya dan bertemu dengan Bu Putri, saya sampaikan bahwa kalaupun saya menjadi kuasa hukum, saya akan dampingi secara objektif."
Febri mengatakan dia bertemu dengan sambo di ruang tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Saat itu, Febri sedang bernegosiasi tentang permintaan bantuan hukum untuk Putri.
Yudi mengingatkan tentang reaksi publik yang cenderung negatif terhadap keputusan Febri dan Rasamala masuk sebagai tim kuasa hukum Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi.
Yudi mengatakan bahwa sudah muncul sentimen negatif dari publik atas keputusan Febri dan Rasamala menjadi kuasa hukum Sambo dan Putri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved