Pengamat: Elektabilitas AHY Masih Jauh di Bawah Tokoh Lain

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
19/4/2022 19:33
Pengamat: Elektabilitas AHY Masih Jauh di Bawah Tokoh Lain
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berswafoto dengan panorama Danau Singkarak.(Antara)

KETUA Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa tidak ada matahari kembar di dalam Partai Demokrat.

SBY pun memastikan bahwa Partai Demokrat hanya dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Artinya, Partai Demokrat sudah pasti mengusung AHY untuk maju ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

AHY menyebut setiap partai politik memiliki tujuan, tidak terkecuali Partai Demokrat. Dirinya juga mengakui untuk meyongsong Pilpres 2024, partainya tidak mungkin menghadapi pesta demokrasi tanpa berkoalisi.

Baca juga: Masuk Daftar Capres, Airlangga: Doanya Semoga Mabrur

Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya menyoroti hasil survei di mana posisi Partai Demokrat cenderung berseberangan dengan pemerintah. Sehingga, partai politik yang kemungkinan bersanding dengan AHY ialah PKS dan PAN.

“Lalu, partai politik yang masih mengambang, seperti Nasdem, PPP dan PKB, ada kemungkinan,” ujar Yunarto kepada Media Indonesia, Selasa (19/4).

Jika berbicara secara realistis, Yunarto menilai sosok AHY belum bisa menjadi capres, namun ada peluang sebagai cawapres. Sebab, elektabilitas AHY masih jauh ketimbang tokoh politik lainnya.

Baca juga: AHY Ajukan Syarat Koalisi Pilpres 2024

“Elektabilitasnya masih jauh di bawah yang lain, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, maupun Anies Baswedan,” pungkasnya.

Apalagi, AHY dinilai sulit berpasangan dengan Prabowo lantaran sama-sama memiliki latar belakang militer. Kemudian, Ganjar juga sulit untuk menjadikan AHY sebagai cawapres, jika masih berada di PDI-Perjuangan.

“Jadi yang paling memungkinkan adalah menjadi wakil Anies Baswedan. Tinggal apakah Anies bisa mendapatkan partai. Apakah Anies melihat sosok AHY bisa menjadi variabel komplementernya,” kata Yunarto.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya