Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Soal Pemilu 2024, Sikap Golkar Dinilai Senafas dengan Jokowi dan Rakyat

Mediaindonesia.com
13/4/2022 03:59
Soal Pemilu 2024, Sikap Golkar Dinilai Senafas dengan Jokowi dan Rakyat
Logo Partai Golkar(Medcom)

PARTAI Golkar mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 sesuai jadwal. Hal itu senada dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menegaskan pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah yang akan digelar pada 14 Februari dan November 2024.

"Golkar tidak mungkin beda dengan sikap Jokowi," ujar Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno dalam keterangan resmi, Selasa (12/4).

Menurut dia, wacana penundaan pemilu tidak akan kembali mengemuka dengan sikap tegas yang diungkap Partai Golkar dan Presiden Jokowi. Langkah partai berlogo Pohon Beringin itu sudah sesuai dengan harapan rakyat. 

Baca juga: KPU dan DPR Bisa Manfaatkan Masa Reses untuk Susun PKPU Pemilu 2024 

"Saya kira tidak ada perdebatan lagi, Golkar fix dukung Pemilu 2024 tanpa penundaan. Itu artinya, usulan penundaan Pemilu secara oromatis gugur karena ditolak presidan yang melarang menterinya bicara soal Pilpres," paparnya.

Selain mengikuti aspirasi publik, kata dia, sikap Golkar itu juga menunjukkan ketaatan terhadap pemimpin koalisi pemerintah yakni Presiden Jokowi. 

"Ajeg dan senafas dengan sikap Jokowi," tutupnya. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Bidang Kominfo Nurul Arifin mengatakan Partai Golkar sangat mendukung keputusan Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan menggelar pemilu sesuai jadwal yang disepakati dengan DPR dan KPU pada 14 Februari 2024 mendatang.

Nurul mengklaim, selama ini, partainya tidak pernah bersikap mendua soal pelaksanaan Pemilu 2024. Dia menuturkan partai berlambang pohon beringin itu taat pada konstitusi.

"Golkar selalu tegak lurus pada peraturan," tegasnya.

Dia menjelaskan terkait aspirasi penundaan pemilu merupakan kebebasan rakyat untuk bersuara dan berpendapat. Termasuk, munculnya aspirasi yang disampaikan sejumlah petani kelapa sawit kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Provinsi Riau, 24 Februari 2022 lalu.

Saat itu, kata Nurul, Airlangga yang melakukan kunjungan kerja menerima aspirasi dari petani sawit agar ada perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi yang dinilai berkinerja baik.

"Kami dari Partai Golkar menerima itu sebagai bentuk masukan. Kami menghormatinya. Namun hal itu tidak pernah menjadi agenda Golkar secara resmi untuk mengusulkan adanya perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu," bebernya.

Dia juga mengklaim Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga tidak pernah menyatakan persetujuannya untuk menunda pemilu atau pengusulan perpanjangan masa jabatan presiden. 

Bahkan, kata Nurul, partainya justru melakukan upaya untuk terus melakukan sosialisasi menuju Pemilu 2024.

"Dalam setiap kesempatan, kami dari Partai Golkar termasuk Ketua Umum Pak Airlangga terus menyosialisasikan program-program yang sudah kami buat untuk menuju Pilpres dan Pileg 2024," bebernya.

Waketum Golkar ini juga menyatakan partainya mendukung pernyataan Presiden Jokowi yang menginginkan seluruh masyarakat dan peserta tidak menggunakan isu politik identitas dan SARA di Pemilu 2024 mendatang.

"Golkar juga berharap pelaksanaan Pileg dan Pilpres serta Pilkada 2024 berjalan dengan baik, tertib, dan memunculkan pemimpin nasional yang bisa diterima seluruh rakyat," pungkasnya.

Ketua MPO DPP Partai Golkar Meutya Hafid menyatakan hal senada. Ia mengatakan Partai Golkar tidak akan melawan arus suara rakyat. Prinsipnya jelas, suara Golkar adalah suara rakyat.

“Golkar mendukung pernyataan presiden bahwa tidak ada penundaan jadwal Pemilu. Hal itu sudah tepat dan sesuai konstitusi saat ini, serta sejalan dengan aspirasi publik,” ucapnya.

Sikap Partai Golkar terkait penundaan Pemilu memang dari awal sudah jelas. Bahkan, melalui kader-kadernya di Komisi II DPR RI, Partai Golkar adalah fraksi yang paling depan memperjuangkan penyelenggaraan Pemilu tepat waktu, termasuk ketika melakukan fit and proper test ketua serta anggota KPU dan Bawaslu.

Selain itu, merunut, pada tugasnya di DPR, Meutya meyakinkan masyarakat bahwa Fraksi Golkar DPR RI, bekerja semaksimal mungkin guna memastikan Pemilu 2024 diselenggarakan tepat waktu. 

Sesuai dengan lingkup tugasnya di Komisi 1 DPR RI, Meutya Hafid mengatakan akan memanggil mitra terkait sebagai upaya memastika Pemilu berlangsung aman dan damai.

“Komisi 1 akan memanggil mitra-mitra terkait untuk menerima laporan rancangan persiapan dari masing-masing lembaga yang berhubungan dengan Komisi 1 DPR, seperti TNI dan BIN. Meski mitra kami tidak terkait langsung, namun peran TNI dan BIN misalmya dalam turut mensukseskan penyelenggaraan pemilu 2024 perlu dipersiapkan dari sekarang,” pungkasnya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik