Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Mendagri Sebut Program Indonesia Emas bukan Sekadar Jargon

Mediaindonesia.com
24/2/2022 06:20
Mendagri Sebut Program Indonesia Emas bukan Sekadar Jargon
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian(ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA)

TIDAK ada yang tidak mungkin di dunia. Semuanya bisa dicapai jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan kerja sama banyak pihak. Hal itu diyakini oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.

Itu sebabnya ia meyakini bahwa Indonesia Emas yang ingin dicapai pemerintah pada 2045 bukan hanya sekadar jargon dan mimpi. Pasalnya, Indonesia memiliki tiga prasyarat untuk mencapainya, yaitu memiliki jumlah angkatan kerja yang banyak, Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, dan wilayah yang luas.

Baca juga: Mendagri: 13 Provinsi akan Memiliki Undang-undang

Hal itu disampaikan Mendagri saat memberikan pengarahan pada kegiatan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) BerAKHLAK: Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (23/2). Agenda ini diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendagri maupun Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

“Indonesia Emas itu itu akan terjadi. Berbagai survei internasional (mengatakan), semua memiliki prejectory prediksi yang sama yaitu Indonesia akan menjadi kekuatan dominan keempat di dunia di 2045,” katanya.

Mendagri menuturkan, di tengah kondisi dunia dalam ketidakaturan karena tidak adanya satu kekuatan yang mengatur (one single compiling power), maka terjadi pertarungan untuk saling mendominasi. Bagi negara-negara yang mendominasi akan menentukan agenda politik, ekonomi, keamanan, hingga budaya dan identitas sebagai bangsa.

“Cara mendominasi dalam dunia anarki tetap jalan, saling mendominasi tetap jalan, tapi instrumen yang digunakan berubah. Dari instrumen militer menjadi non militer, yaitu ekonomi nomor satu, perdagangan, cyber, media, bahkan senjata biologis, instrumen budaya,” ungkapnya.

Mendagri menambahkan, saat ini instrumen yang menguasai adalah ekonomi. Negara yang memiliki ekonomi kuat akan menjadi negara dominan. Berbicara ekonomi maka yang terpenting berkaitan dengan kemampuan produksi. Negara yang memiliki kemampuan produksi paling masif akan menguasai, dan Indonesia memiliki kemampuan itu dengan didukung angkatan kerja, SDA, dan luas wilayah.

“Indonesia memiliki persyaratan itu dan tidak banyak dari 200 lebih negara di dunia ini dan teritorial, hanya negara (nomor) satu Tiongkok, India, Amerika, Indonesia, Rusia, Meksiko, Brasil,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mendagri menyampaikan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci. Di tangan orang-orang terdidik dan terlatih maka SDA di Indonesia dengan kondisi geografi yang luar biasa akan memberikan nilai tambah.

“It's not a dream, itu adalah modal kapital kita yang luar biasa. Kalau berbicara Sumber Daya Manusia maka harus ada agent of change. Siapa agent of change-nya? ASN, yang jumlahnya 4 juta orang, inilah orang-orang yang mengawal negara,” tandas Mendagri. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya