Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Prabowo Melesat, Gerindra Ikut Naik

Mediaindonesia.com
14/2/2022 17:31
Prabowo Melesat, Gerindra Ikut Naik
Menhan Prabowo Subianto(MI/ Ramdani)

LEMBAGA riset dari Survei & Polling Indonesia (SPIN) kembali merilis hasil survei terkait konstelasi sosial politik dan tentang potensi tokoh-tokoh nasional dalam bursa Pilpres 2024.

Direktur SPIN Igor Dirgantara menjabarkan, kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo berbanding lurus dengan elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Hasil survei menunjukkan ada sebesar 60,8 persen publik menilai seperti itu. Sementara sebagian kecil atau 13,7 persen menilai tidak memuaskan dan ada 20,1 persen yang menyatakan biasa saja," kata Igor dalam rilis surveinya, Senin (14/2).

Setelah mengukur tingkat kepuasan, SPIN bertanya kepada para responden terkait penilaian mereka terhadap arah pembangunan yang saat ini dijalankan oleh pemerintah.

"Publik kemudian menilai arah pembangunan nasional yang telah sedang dijalankan pemerintahan Jokowi-Maruf 2021 yang lalu perlu terus untuk dilanjutkan oleh pemerintahan periode hasil Pemilu 2024," ujarnya.

Hal ini disampaikan Igor, karena berdasarkan data yang didapatkannya, mayoritas responden menginginkan agar arah pembangunan yang saat ini sudah berjalan bisa tetap dilanjutkan.

"Indikasinya didapat dari temuan survei dimana ada sekitar 51,5 persen yang menyebutkan agar arah pembangunan nasional perlu dilanjutkan. Ada juga sebesar 17,4 persen yang meminta tetap dilanjutkan tetapi secara bersyarat perlu ada perubahan-perubahan. Sementara ada 30,3 persen yang menyatakan agar arah pembangunan perlu diganti," paparnya.

Lebih jauh, Igor juga ingin melihat sedikit lebih dalam tentang aspek arah pembangunan yang ingin dilanjutkan itu. Mayoritas menjawab bahwa bansos, ketahanan pangan serta modernisasi alutsista menjadi lebih dominan.

"Sebagian besar berpendapat bidang sosial (Bansos) 55,5 persen; ketahanan pangan 52,6 persen; modernisasi alutsista 50,9 persen," jelasnya.

Kemudian untuk sertifikat hak milik (SHM) tanah atau Agraria 45,1 persen; kebebasan beragama 42,3 persen; infrastruktur 40,5 persen perlu dilanjutkan dan oleh karenanya menjadi prioritas utama. 

Sementara yang menjawab terus dilanjutkan dengan beberapa perbaikan ditempati oleh bidang ketenagakerjaan 42,6 persen (penduduk yang tidak bekerja imbas covid-19, omnibus law dsb), penyempurnaan penanganan covid-19 40,1 persen dan pemindahan IKN 28,1 persen dan bidang politik dan hukum (demokrasi dan HAM) sebesar 29,9 persen. 

Menariknya, ketika ditanya siapa yang paling pantas meneruskan arah pembangunan pemerintahan sekarang, lebih banyak menyebut bahwa Prabowo Subianto dianggap sosok yang paling tepat. 

"Sebagian besar publik atau sekitar 20,1 persen menjawab Prabowo; Anies Baswedan 11,5 persen; Ridwan Kamil 10,3 persen; Ganjar 9,8 persen dan seterusnya," tandasnya.

Menurut Igor, jika ditilik dari sisi kepantasan Prabowo, mungkin saja didapat dari konsistensinya dalam menjalankan program-program pembangunan Jokowi di bidang pertahanan dan bidang terkait lainnya.

"Secara personal juga Prabowo terlihat telah matang dan penuh pengalaman terkait pemerintahan," tandasnya.

Setelah mendapati data-data dasar untuk memotret seperti apa kinerja pemerintah pusat sejauh ini, Igor juga ingin memotret nama-nama tokoh nasional yang berpotensi dipilih oleh masyarakat dalam Pilpres 2024.

Dalam hasil surveinya, mayoritas masyarakat memilih Prabowo sebagai Presiden jika pemilu dilaksanakan nanti. "Sebagian besar publik atau sebesar 24,5 persen memilih Prabowo sebagai calon Presiden," terang Igor.

Selanjutnya di bawah Prabowo, ada nama Anies Baswedan yang hanya mendapat 13,6 persen dan Ganjar Pranowo sebesar 12,8 persen. Posisi selanjutnya di tempati berturut-turut oleh Ridwan Kamil (6,1 persen); AHY (4,4 persen); Sandiaga Uno (4,1 persen); dan Puan Maharani  (3,0 persen). Tri Rismaharini dan Khofifah berbagi persentase yang sama (1,6 persen); di posisi ke-10 ditempati Erick Thohir (1,5 persen); Airlangga Hartarto (1,3 pesen) dan seterusnya. Sementara ada 20,4 persen publik yang masih belum menentukan pilihanya.

"Karena konsistensi fokus kerja Prabowo sebagai menteri pertahanan di pemerintahan yang secara konkret dapat disaksikan dan didengar oleh publik luas dari beragam saluran media penuh dengan prestasi," tuturnya.

SPIN juga menilai, mesin Partai Gerindra memiliki peran besar dalam mendongkrak penilaian publik terhadap Prabowo. "Kepastian Ini juga yang membuat elektabilitas prabowo kokoh dipuncak elektabilitas. Hingga hari ini belum ada peristiwa yang berarti yang mampu mendegradasi posisinya di hati rakyat," imbuh Igor.

Lebih lanjut, Igor juga memotret seperti apa pandangan publik terhadap lembaga partai yang saat ini ada, khususnya mereka yang bakal ikut menjadi peserta di Pemilu 2024.

Sebagaian besar publik yakni sebesar 19,1 persen masih menjatuhkan pilihannya kepada PDIP jika pemilu 2019 diadakan hari ini. Adapun posisi ke-2 masih ditempati Gerindra dengan perolehan persentase keterpilihan sebesar 15,6 persen.

Untuk posisi ke-3 ditempati oleh Golkar 10,9 persen, diikuti oleh PKB 6,3 persen, PKS 6,0 persen, NasDem 4,9 persen, PPP 1,9 persen, PAN 1,3 persen. Untuk PSI, PBB, Hanura, PKPI, Perindo dan Partai Berkarya masing berada diinterval 1,0 persen hingga 0,1 persen.

"Kesempatan untuk meraih suara lebih besar lagi masih sangat terbuka lebar karena masih ada 26,0 persen publik yang belum menentukan pilihannya," pungkasnya.

Survei ini dilakukan pada 31 Januari - 11 Februari 2022 dengan melibatkan 1.230 responden yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan cara tatap muka dibantu lembaran kuesioner.

Survei ini juga menggunakan metode probability sampling dan multistage random sampling dengan Margin of Error (MoE) kurang lebih 2,8 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya