Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tersangka Suap Pajak Alfred Simanjuntak Segera Disidangkan

Mediaindonesia.com
14/1/2022 21:22
Tersangka Suap Pajak Alfred Simanjuntak Segera Disidangkan
Gedung KPK.(Antara.)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan barang bukti dan tersangka Alfred Simanjuntak (AS) dalam kasus dugaan suap terkait pemeriksaan perpajakan pada 2016 dan 2017 di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ke penuntutan agar segera disidangkan. Alfred merupakan Ketua Tim Pemeriksa pada Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan DJP atau saat ini menjabat Fungsional Pemeriksa Pajak Kanwil DJP Jawa Barat II. 

"Hari ini, tim penyidik dengan tersangka AS melaksanakan tahap II (penyerahan tersangka dan barang bukti) kepada tim jaksa karena tim jaksa berpendapat bahwa seluruh isi berkas perkara telah lengkap," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/1). Tersangka Alfred, kata dia, masih ditahan sebagaimana kewenangan penahanan oleh tim jaksa untuk waktu 20 hari di Rutan Polres Jakarta Timur, terhitung mulai 14 Januari sampai dengan 2 Februari 2022.

"Selanjutnya dalam waktu 14 hari kerja, pelimpahan berkas perkara dan surat dakwaan ke pengadilan tipikor akan segera dilaksanakan oleh tim jaksa. Persidangan akan dilaksanakan di Pengadilan Tipikor PN Jakarta Pusat," ucap Ali.

Dalam konstruksi perkara, KPK menjelaskan salah satu tugas tersangka Alfred yaitu memeriksa perhitungan perpajakan atas perintah dari Angin Prayitno Aji dan Dadan Ramdani selaku atasan dari tersangka Alfred. Saat itu, Alfred ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemeriksa Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan DJP untuk memeriksa beberapa wajib pajak.

Baca juga: DPR Berjanji Cari Titik Tengah Buruh dan Pengusaha Soal Ciptaker

Wajib pajak tersebut, yaitu PT Gunung Madu Plantations (GMP) untuk tahun pajak 2016, PT Bank PAN Indonesia (BPI) Tbk untuk tahun pajak 2016, dan PT Jhonlin Baratama (JB) untuk tahun pajak 2016 dan 2017. Sebelumnya, KPK menetapkan beberapa orang sebagai tersangka, yaitu Direktur Pemeriksaan dan Penagihan DJP 2016-2019 Angin Prayitno Aji (APA), Kepala Subdirektorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan DJP Dadan Ramdani (DR), Supervisor Tim Pemeriksa Pajak pada Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan DJP Wawan Ridwan (WR). Selanjutnya, tiga konsultan pajak masing-masing Ryan Ahmad Ronas (RAR), Aulia Imran Maghribi (AIM), dan Agus Susetyo (AS) serta Veronika Lindawati (VL) selaku kuasa wajib pajak. 

Selama proses pemeriksaan berlangsung diduga banyak arahan dan atensi khusus dari Angin dan Dadan bagi tersangka Alfred bersama tim agar untuk tiga wajib pajak dilakukan perhitungan pajak sesuai dengan keinginan dari para wajib pajak tersebut. KPK menyebut sebagai bentuk kesepakatan untuk memenuhi keinginan para wajib pajak maka setiap wajib pajak diminta menyiapkan sejumlah uang untuk memperlancar proses perhitungan pajak dan nilai pajaknya dimodifikasi lebih rendah dari total keharusan kewajiban nilai pembayaran pajaknya. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya