Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AKUNTABILITAS merupakan keniscayaan yang harus terus menerus digaungkan. Dengan demikian setiap kebijakan yang dilahirkan harus dapat diakses seluas-luasnya oleh publik termasuk penggunaan setiap anggaran yang berasal dari pajak rakyat.
Pernyataan ini dikatakan oleh anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus dalam merespons ketidaktransparanan Badan Urusan Rumah Tangga DPR yang dinilai oleh FITRA beberapa waktu lalu.
“Akuntabilitas adalah keniscayaan, jadi setiap kebijakan dilakukan pemerintah dan DPR harus bisa diakses oleh siapa pun dan itu sudah dilakukan oleh DPR. Itu bisa dilihat di berbagai platform yang disediakan DPR,” ujarnya, Jumat (31/12).
Dalam penggunaan anggaran termasuk dana reses anggota DPR telah diatur dalam undang-undang dan peratuan pemerintah. Selain sudah ditentukan jumlahnya penggunaannya pun wajib dilaporkan kepada sekterariat DPR yang kemudian laporan tersebut selalu dipantau oleh BPK.
“Penggunaan anggaran itu wajib dilaporkan (sekretariat DPR) tidak mungkin ke lembaga lain. Apalagi sekretariat DPR ada penilaian dari BPK, satu rupiah pun harus dipertanggungjawabkan kepada negara,” ucapnya.
Dalam teknisnya Sekretariat DPR selalu meminta laporan penggunaan anggaran oleh setiap anggota DPR yang digunakan untuk perjalaan dinas termasuk reses. Jumlah anggaran sambungnya tidak bisa lebih dari jumlah yang sudah ditentukan sehingga anggota DPR tidak bisa seenaknya menggunakan anggaran tanpa peruntukan yang jelas.
“Kami sekalu diminta oleh sekretariat untuk menyampaikan penggunaan anggaran termasuk dana reses dan penggunaannya sesuai dengan platform anggaran tidak mungkin lebih. Jadi tidak ada pergi, perjalanan semau-maunya DPR sendiri. Setiap penggunaan anggaran sudah ada aturan mainnya,” tukasnya
Sebelumnya Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyoroti isu transparansi anggaran di DPR. Menurut Manajer Riset Seknas Fitra Badiul Hadi, transparansi anggaran di DPR merupakan persoalan serius, tapi belum menjadi isu utama.
“Jika merujuk pada peraturan DPR RI No 1 Tahun 2010 tentang keterbukaan informasi publik DPR RI, pasal 2 ayat (1) informasi publik di DPR meliputi informasi yang berkaitan, huruf d laporan keuangan DPR RI yang sudah diaudit, tetapi publik masih kesulitan mendapatkan informasi ini,” katanya beberapa waktu lalu.
Dia menyebut transparansi anggaran bisa dimulai dari masing-masing fraksi di parlemen. Nantinya tersedia laporan dari masing-masing anggota fraksi atas penggunaan anggaran.
“Misalnya dana reses atau kunjungan kerja. Ini mestinya dipublikasi oleh anggota DPR, baik melalui portal resmi DPR maupun yang dimiliki oleh masing-masing anggota, misal sosial media,” terangnya.
Badiul menambahkan, DPR harus secara maksimal memanfaatkan open parliament untuk memberikan informasi yang lebih baik ke publik. Baik itu berupa kegiatan, produk legislasi, dan terutama anggaran. (Sru/OL-09)
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada lembaganya tidak akan menghambat kinerja anggota parlemen dalam melayani masyarakat.
BADAN Legislasi (Baleg) DPR RI merekomendasikan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadikan lembaga ad hoc
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Joko Widodo yang porsinya sudah cukup besar dan sebenarnya bisa dilebur menjadi lembaga atau badan.
Hal itu menjadi potret dari ketidakpekaan Presiden Joko Widodo di akhir masa jabatannya.
Said Abullah akui pernah usulkan revisi UU MD3
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy,menjelaskan nilai Rp7.500 belum final dan masih menyaring masukan dari berbagai pihak.
Dengan membuka data pertahanan dan menunjukkan kekuatan atau senjata yang dimiliki, negara lain atau negara yang dikategorikan sebagai lawan akan berpikir dua kali untuk mengganggu.
Setiap rupiah yang dibelanjakan dari uang negara harus betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia.
Anggaran yang disiapkan sebenarnya tidak mencukupi untuk menangani kemiskinan ekstrem karena sebagian digunakan untuk mendukung program Gentra Karya.
Perguruan tinggi negeri untuk tetap menjaga pengelolaan anggaran dengan baik dan menghindari penyimpangan yang dapat menyebabkan temuan di kemudian hari.
Kemenpora menyempurnakan aplikasi Washpim untuk meningkatkan transparansi anggaran sekaligus memudahkan pihak ketiga atau federasi untuk mengajukan kebutuhan anggaran.
Robot dengan tipe LUF 60 yang dibeli Pemprov DKI dengan uang milik rakyat harganya mencapai Rp8,89 miliar. Singapura dan Kanada membeli hanya Rp4 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved