Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi Rais Aam maupun Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar bisa terpilih dalam Muktamar ke-34. Walaupun tidak merujuk terhadap salah satu calon, mustasyar PBNU ini berharap para calon memenuhi kriteria tersebut.
Ma’ruf mengungkapkan, untuk posisi Rais Aam setidaknya ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi. Pertama yakni Faqih, memiliki penguasaan keagamaan.
“Dia harus faqih kalau Rais Aam ya, kalau nggak faqih bagaimana dia bisa menyelesaikan persoalan, tidak ada patokannya," ujarnya di sela-sela kunjungan kerja ke Lampung untuk menghadiri pelaksanaan Muktamar NU ke-34, Rabu (22/12).
Selain itu, seorang Rais Aam harus munadzim atau organisator yang mengerti organisasi dan bisa mengorganisasi PBNU. Sedangkan kriteria ketiga yakni muharrik atau penggerak agar bisa menggerakan gerakan ulama dalam memperbaiki umat atau dalam rangka mengislah gerakan.
Baca juga : Presiden: Gotong Royong Kunci Keberhasilan Tangani Pandemi
"Dia harus menjadi seorang penggerak, kalau nggak nanti dia digerakkan, bukan menggerakan," jelasnya.
Sementara untuk Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, Ma’ruf tampaknya mengelak untuk menjawab dengan detail. Dirinya menilai sepenuhnya kewenangan peserta muktamar NU atau muktamirin.
"Kalau yang tanfidh itu yang mampu melakukan organisasi, pelaksananya, tanfidz yang bisa menjalankan semua program yang sudah ada, itu nanti yang menentukan itu ya muktamirin peserta muktamar," ujarnya. (OL-7)
PKB undang tokoh kultural NU di Muktamar-6
PBNU berpandangan tanah yang telah dikelola oleh warga Pulau Rempang, Batam, selama bertahun-tahun, maka hukum pengambilalihan tanah itu oleh pemerintah adalah haram.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu datang menemui Presiden Joko Widodo untuk melaporkan hasil Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama yang berlangsung di Lampung pada 22-24 Desember lalu.
"Gus Yahya adalah simbol kekuatan kader muda NU. Ini menjadi bukti bahwa regenerasi berjalan dengan baik," kata Rumadi.
“Hasil ini bagi pemerintah sangat menggembirakan, sangat menyenangkan karena bagi pemerintah NU selama ini dianggap dan dinyatakan sebagai mitra pemerintah yang paling setia."
TERPILIHNYA Gus Yahya menjadi Ketum PBNU, mengingatkan Gubernur Ganjar pada sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved