Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Presiden: Pengaruh NU Bantu Pemerintah Tangani Pandemi

Andhika Prasetyo
22/12/2021 11:25
Presiden: Pengaruh NU Bantu Pemerintah Tangani Pandemi
Presiden Joko Widodo(Antara )

Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang berjuang keras menenangkan umat di masa pandemi covid-19, termasuk dalam pelaksanaan vaksinasi.

Kepala negara mengaku ingat betul ketika NU menjadi pelopor, menjadi teladan, dalam penggunaan vaksin AstraZeneca.

Pada masa awal program vaksinasi berjalan, ia mengisahkan, banyak daerah tidak mau mengambil AstraZeneca karena termakan hoax. Saat itu, vaksin tersebut disebut-sebut memiliki efek samping yang berbahaya. Padahal, kenyataannya tidak.

"Sampai ada telepon dari para kyai dari Jawa Timur. Mereka minta vaksin itu dikirim ke Jawa Timur. Besoknya, saya ke sana dan betul para kyai berkumpul dan mau menerima suntikan vaksin itu," ujar Jokowi dalam pembukaan Muktamar ke-34 NU di Lampung, Rabu (22/12).

Setelah terjadi gerakan tersebut, satu per satu daerah lain mau menerima AstraZeneca.

"Inilah pengaruh para ulama, para kyai, dalam mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi. Saya merasakan betul betapa kuat ajakan para kyai, para ulama, betul-betul berdampak pada keinginan masyarakat," jelas mantan wali kota Solo itu.

Saat ini, situasi sudah membaik. Angka kasus aktif terus dalam posisi landai. Pemerintah mencatat, pada Selasa (21/12), hanya ada 216 pasien baru di seluruh Tanah Air. keterisian tempat tidur di rumah sakit pun terus turun. Namun, presiden mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada.

"Karena sekarang muncul varian baru, Omicron. Sudah ada 83 ribu kasus di dunia dan sudah masuk juga ke negara kita," tutur Jokowi.

Ia ingin protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat. Jangan sampai masyarakat lengah hingga akhirnya lonjakan kasus kembali terjadi di Indonesia.

"Kita semua ingat, pertengahan Juli lalu, situasi sangat mencekam. Ngeri saya kalau ingat itu. Semua rumah sakit di Jawa Bali penuh, oksigen kurang, obat habis. Kasus harian saat itu 56 ribu," ucap Jokowi.

Namun, berkat dukungan dari selurug elemen bangsa, termasuk NU, pandemi bisa ditangani dengan baik. Kondisi itu harus terus dijaga agar Indonesia bisa pulih dan semakin kuat sehingga tidak terpengaruh oleh covid-19. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya