Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pertemuan KSP dengan Uskup Agung Jakarta Soal Nataru Diapresiasi

Mediaindonesia.com
07/12/2021 13:00
Pertemuan KSP dengan Uskup Agung Jakarta Soal Nataru Diapresiasi
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menemui Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo.(Dok.KSP)

PEMERINTAH memutuskan untuk membatalkan penerapan PPKM level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru. Meski begitu, berbagai pembatasan tetap dilakukan.

Karena itu penting bagi pemerintah untuk menjelaskan hal tersebut, terutama bagi umat Nasrani yang akan merayakan Natal. Hal itulah yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Ia menemui Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo di Katedral Jakarta pada Senin (6/12) lalu.

Moeldoko menyampaikan kebijakan pemerintah terkait Natal dan Tahun Baru, sekaligus meminta masukan dari para tokoh agama di KAJ. Pertemuan Moeldoko dengan Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) tersebut diapresiasi oleh Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI). Koordinator nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi menilai upaya pemerintah menjaling komunikasi dengan Uskup Jakarta menjadi modal penting bagi kelancaran pelaksanaan kebijakan pemerintah terkait Nataru.

Baca juga: Destinasi Wisata di DIY Tidak Ditutup Saat Liburan Nataru

“JAMMI mengapresiasi langkah Kepala KSP, Moeldoko dengan langsung menemui Uskup Keuskupan Jakarta (KAJ), Kardinal Ignatius Suharyo. Sikap dan upaya yang positif membangun komunikasi antara pemerintah dan tokoh agama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.

Apalagi, menurut Irfaan, suasana Natal dan Tahun Baru diintai oleh varian baru covid-19, omicron. Pemerintah perlu menjelaskan kebijakan yang mengatur perayaan Natal dan Tahun Baru. “Sebab itu, pertemuan itu menjadi sangat penting mengingat penanganan pandemi di Indonesia semakin membaik dan momentum itu perlu dijaga agar varian baru covid-19 tidak menyebar kemana-mana,” terangnya.

Dia mengemukakan bahwa pertemuan itu pula yang dapat menghilangkan segala prasangka dari sesama anak bangsa.  JAMMI pun mengapresiasi sikap Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo. Dia mengutarakan bahwa gereja katolik khususnya di KAJ akan menunggu keputusan kebijakan dari pemerintah. Dia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah sudah melalui berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak.

“JAMMI juga memuji sikap Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo. Dengan lapang dada menyebutkan bahwa jemaah Gereja Katolik dengan pasti akan menyesuaikan sesuai keputusan pemerintah. Semoga keharmonisan kondisi seperti ini bisa kita jaga dan rawat,” sambungnya.

Hal tersebut diafirmasi oleh Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo A Hani Rudi Hartoko. Dia menyampaikan, pihaknya akan memperketat penerapan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan, hingga pemberlakuan jarak untuk jemaat di dalam gereja.

“Kuota Jemaat kami batasi hanya 40%. Jadi umat yang hadir pada misa Natal nanti harus daftar di website yang sudah terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi,” tegas Rudi Hartoko. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya