Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono enggan berkomentar banyak mengenai bursa calon panglima TNI. Namanya belakangan ini santer disandingkan dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, sebagai calon pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan pensiun.
"Mbok sabar, nanti kan ada proses, ada keputusan presiden, kita tunggu saja keputusan presiden," kata Yudo ditemui usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pura di Kompleks Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, hari ini.
Yudo tak ingin berspekulasi lebih jauh. Menurutnya, urusan nama calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Itu kan sesuai dengan hak prerogatif presiden, kita sebagai prajurit harus siap. Pendapat saya ya mbok sabar, karena itu hak prerogatif beliau," kata Yudo.
Baca juga: Alasan HAM untuk Longgarkan Remisi Koruptor Dinilai Manipulatif
DPR hingga kini juga belum menerima Surat Presiden (Surpres) terkait nama calon panglima TNI. Lagi-lagi, Yudo justru mengalihkan topik saat awak media menanyakan tanggapan dirinya atas hal tersebut.
"Surpres apa? Vaksin? Yang kita tahu sekarang ini lagi serbuan vaksinasi Maritim. Kecuali Surpres memberikan vaksin ya akan kita laksanakan serbuan. Surpres apa? Wong ulang tahun saya masih November. Surpres (surprise) pernikahan saya sudah lewat, tanya pak Jokowi toh yang memberikan surpres, kok tanya saya," jelas Yudo.
Diketahui, Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera pensiun setelah menjabat sebagai Panglima TNI sejak Desember 2017 lalu. Hingga kini belum ada keputusan resmi dari Presiden Joko Widodo soal calon penggantinya.(MGN/OL-4)
Usman mendesak agar komisi I DPR turut memanggil Panglima TNI untuk meminta penjelasan terkait urgensi dan signifikansi penggerakan personel di kejaksaan.
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan pihaknya akan segera memanggil Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto buntut peristiwa ledakan amunisi
ANGGOTA Komisi I DPR Oleh Soleh mendesak adanya investigasi menyeluruh terhadap kasus ledakan dalam kegiatan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut. Komisi I ingin memanggil panglima TNI
JENDERAL (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan membantah kabar menyebut Presiden Prabowo Subianto menegur Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto karena memutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo
Putra Wakil Presiden keenam Try Sutrisno itu sempat menjadi satu dari 237 perwira tinggi TNI yang terdampak rotasi jabatan dan dimutasi sebagai staf ahli Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Dalam orasinya, Prabowo berkelakar bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto tak akan diganti-ganti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved