Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA DPP Partai NasDem yang juga kader Nahdlatul Ulama (NU), Effendy Choirie atau Gus Choi mengharapkan Muktamar NU yang rencananya dilaksanakan akhir Desember 2021 di Lampung berlangsung dalam suasana yang sejuk, damai dan menggembirakan. Terutama gelaran untuk mencari pimpinan tertinggi di organisasi keagamaan terbesar ini berjalan tanpa mahar.
"Muktamar NU mampu memilih Rois Aam Syuriah dan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU melalui musyawarah mufakat, tanpa mahar uang, tanpa jual beli suara, tanpa mobilisasi politik, tanpa gejolak politik, tanpa intervensi dari pihak manapun baik dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (19/10).
Menurut dia, Muktamar kali ini juga diharapkan menjunjung musyawarah mufakat. Sehingga bisa menghasilkan berbagai keputusan substantif dan strategis untuk kepentingan agama, bangsa dan negara.
Baca juga: Gus Yahya: Saya hanya Ingin Mengabdi dan Membesarkan NU
Mantan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Alumni PMII itu juga mengharapkan semua warga nahdliyin mengikuti Muktamar dengan penuh keikhlasan dan semangat perjuangan sesuai dengan nilai-nilai dasar yang diletakkan oleh para pendiri NU.
"Sebagai ormas terbesar di indonesia bahkan dunia, NU diharapkan mampu memberi contoh dan teladan yang baik untuk menjadi inspirasi bagi negeri ini," jelasnya.
Keteladanan yang diperlukan bangsa meliputi kesetiaan tanpa pamrih kepada NKRI, tidak lelah menggelorakan semangat cinta tanah air, tidak henti menyebarkan sikap toleransi dan moderasi, terus menerus menjalin semangat persatuan dalam kemajemukan, membangkitkan sikap gotong royong dan saling tolong menolong, membangkitkan optimisme dan keyakinan masyarakat dalam menghadap berbagai tantangan kehidupan.
Tak lupa, terus melakukan dakwah dan amar makruf nahi munkar dengan hikmah, bijaksana, dan narasi yang logis dan menyejukkan. "Selain itu, Gus Choi juga mengharapkan NU mampu membangun organisasinya menjadi ormas yang mandiri secara politik, ekonomi, kultural, menejemen yang baik, dan memiliki harga diri dan wibawa yang tinggi," pungkasnya. (OL-4)
Saat ini, menurutnya, ekosistem kesehatan nasional masih sangat rapuh. Itu ditandai dengan ketergantungan Indonesia terhadap alat-alat kesehatan impor.
PBNU nanti terlebih dulu meminta izin dan persetujuan Satgas Covid-19 untuk menggelar agenda besar organisasi itu.
"Yang tidak kalah penting isu ke depan mengenai climate change yang akan memengaruhi perkembangan NU ke depan," katanya melalui siaran pers virtual, Kamis (11/11).
Agenda utama muktamar, seperti pembukaan dan sidang-sidang pleno, akan dipusatkan di Pesantren Darussa'adah, Kabupaten Lampung Tengah, pada 22-25 Desember 2021.
Rumadi menjelaskan apabila PBNU telah memiliki BUMNU hingga tingkat cabang, maka dapat memperkuat bidang perekonomian serta kemandirian ekonomi organisasi.
Ketiga itu adalah pandangan fikih terhadap orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), kedaulatan rakyat atas tanah, dan badan hukum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved