Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BADAN Keamanan Laut (Bakamla) melalui Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Tual berhasil menemukan sebuah longboat yang ditumpangi seorang nelayan AW (50). Temuan ini usai menerima laporan dari istri AW perihal suaminya yang tak kunjung pulang sejak Sabtu (4/9).
"Pukul 23.55 WIT (Minggu 5/9) Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan korban dalam kondisi selamat", ujar Letkol Bakamla Rizal Ufer dalam keterangannya, Senin (6/9).
Ia mengatakan longboat ditemukan Tim SAR Gabungan yang terdiri dari personel SPKKL Tual dan Pos SAR Tual setelah beberapa jam pencarian di perairan Pulau Dua. Lokasinya berada dikoordinat 5°33.528' S - 132°34.866' E dengan kondisi kapal terombang-ambing dan mesin mati.
Baca juga : KPU Minta Jadwal dan Anggaran Pemilu 2024 Segera Ditetapkan
"Saat ditemukan korban berinisial AW (50) dalam kondisi selamat," katanya.
Pencarian longboat bercirikan warna biru polos dengan mesin katinting dilaporkan hilang oleh istri AW, Jisanamsa karena tak kunjung kembali. Rizal langsung berkoordinasi dengan KPIML Mabes Bakamla RI sebagai laporan dan Pos SAR Tual untuk melaksanakan pencarian korban.
Upaya pencarian longboat ini, pihaknya menggunakan unsur Catamaran 5-07 dengan menyisir sekitar perairan Pulau Dua. "Kemudian, Senin (6/9) pukul 03.00 WIT, Tim SAR Gabungan menyerahkan korban kepada pihak keluarga," pungkasnya. (OL-2)
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan
Ketiga ABK yang hilang kontak tersebut adalah Misrun, 56, Sarno, 38, dan Sainu Catur Prayogo, 19.
TIGA pendaki yang sempat hilang kontak Gunung Balease, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, telah kembali kota asal, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pesawat yang membawa Wakil Presiden Malawi Saulos Chilima dan sembilan orang lainnya hilang dari radar setelah berangkat dari ibu kota, Lilongwe, pada Senin pagi.
Basarnas melakukan pencarian Kapal Ikan KM Maju Jaya 7 dengan 10 anak buah kapal (ABK) yang hilang kontak di Samudra Hindia setelah adanya cuaca ekstrem
AMRP, lanjut keterangan itu, telah berkomunikasi dengan pihak keluarga di Indonesia dan UII. Yang bersangkutan menjelaskan kondisinya dalam keadaan sehat dan aman.
Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono belum bisa memastikan kondisi ABK dan kini masih mencari keberadaan kapal tersebut. Dugaan sementara kapal berada di 600-700 meter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved