Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
REKTOR Universitas Gadjah Mada, Prof. Panut Mulyono mengingatkan, banyak generasi muda, para milenial mengalami disorientasi ideologi, kehilangan arah karena terjadi kekosongan ideologi negara, yaitu Pancasila.
"Karenanya mereka permisif menerima ideologi transnasional dan paham radikalisme terorisme yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia," kata Rektor UGM.
Dalam sambutannya pada Upacara Hari Lahir Pancasila di kampus setempat, Rektor mengemukakan, hal itu bermula dari era pascareformasi 1998, yang menetapkan pengajaran Pancasila tidak dilakukan secara mandiri di sekolah setelah berlakunya UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
Dikatakan, sejak itu Pancasila hilang sebagai mata pelajaran wajib. Prof Panut menambahkan hal itu berbeda dengan regulasi sebelumnya yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 yang menetapkan Pancasila menjadi pelajaran wajib.
Terkait terorisme kata Rektor memgutip dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sekitar separuh dari pelaku aksi teror berusia muda. "Rekrutmen anggota jaringan terorisme usia muda ini disebabkan karena mereka dianggap memiliki militansi yang kuat," katanya.
Rektor juga mengatakan, dalam Kongres Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang diselenggarakan di UGM melalui Pusat Studi Pancasila beberapa waktu yang lalu telah memberikan rekomendasi antara lain, perlunta revisi UU nomor 20/2003 dan peraturan turunanya agar kembali sesuai dengan amanat konstitusi.
Direkomendasikan pula Pancasila wajib disajikan sebagai pelajaran/mata kuliah definitif dalam setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran Pancasila, kata Rektor harus dijaga dari intervensi kepentingan politik praktis, dan disampaikan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu atau kaidah akademik.
"Perlu menambah guru/dosen Pancasila, dengan bekerjasama atau memfungsikan lembaga-lembaga yang memiliki kapasitas untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan guru/dosen Pancasila," jelasnya.
Bagi keluarga besar UGM, imbuhnya, dengan jati diri sebagai Universitasnya Pancasila, maka Pancasila merupakan karakter organisasi, pedoman dan panduan perilaku. Bagi UGM. Pancasila lanjutnya, tidak hanya mewarnai dinamika organisasional tetapi jauh lebih mendalam.
Pada kesempatan itu, Rektor mengingatkan pula, di tengah derasnya arus informasi dalam era globalisasi dan digitalisasi ini memberikan pengaruh besar pada adanya perbedaan keyakinan dan cara pandang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Namun perbedaan inilah yang akan membuat kita hidup dan tangguh. Seperti apa yang dikatakan pencetus Pancasila, Presiden Soekarno bahwa tidak ada satu negara yang benar-benar hidup jika tidak ada seperti kuali yang mendidih dan terbakar, dan jika tidak ada benturan keyakinan di dalamnya," ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: PSP UP: Sosialisasi Pancasila Butuh Kolaborasi Semua Generasi
Salah satu alasan di balik usulan penyempurnaan konstitusi, yakni terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
Reformasi KUHAP harus lepas dari warisan kolonial dan menjadikan Pancasila sebagai asas utama hukum acara pidana.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
DALAM rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, politikus PDI Perjuangan Ancilla Hernani menggelar Festival Pancasila dan Pekan Kebudayaan Daerah di Kota Metro, Lampung, Rabu (4/6).
PADA 1 Juni bangsa Indonesia memperingati hari lahir Pancasila. Sebagai filosofi, dasar dan ideologi negara, sudah sepantasnyalah hari lahir Pancasila diperingati secara nasional.
Dalam konteks geopolitik modern, konsep proxy war atau perang perwakilan memiliki peran penting dalam memahami dinamika kekuatan global
Semua komponen bangsa harus bahu membahu menciptakan rasa aman sebagaimana arahan Presiden RI.
Dengan politik jalan tengah itu, Bivitri mengatakan program-program yang ditawarkan partai politik sekadar gimik belaka, bukan program yang berkarakter ideologi kuat.
Fenomena pelibatan perempuan, remaja, dan anak dalam aksi terorisme menjadi tren baru yang mengkhawatirkan.
Transformasi digital tidak hanya menjadi alat pendukung produktivitas dan efisiensi, tapi juga bisa jadi sarana untuk memperkuat persatuan, keadilan hingga kesejahteraan.
Izin tambang untuk ormas menjadi perdebatan publik. Ormas keagamaan mulai disoroti terkait sikap apa yang akan mereka ambil. Yang menjadi sorotan adalah PBNU dan PP Muhammadiyah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved