Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Sebagian Desa Tunbaun di Kupang Tenggelam Akibat Siklon Seroja

Mediaindonesia.com
11/4/2021 13:27
Sebagian Desa Tunbaun di Kupang Tenggelam Akibat Siklon Seroja
Dampak infrastruktur akibat siklon seroja(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

SIKLON seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) berimbas pada sebagian Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, yang tenggelam.

"Semua mata dan telinga mengarah ke Flores Timur dan Lembata, sehingga suara kami tidak didengar. Kami juga kesulitan menyampaikan informasi keluar karena tidak ada akses telepon maupun internet. Listrik pun padam," kata salah seorang warga Desa Tunbanun Erasmus Siki, Minggu (11/4).

Menurut dia, longsor yang menerjang sebagian desa itu menyebabkan 294 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal, tetapi semua warga selamat karena sudah meninggalkan rumah-rumah mereka sebelum terjadi longsor.

Dia mengatakan warga desa berbondong-bondong meninggalkan rumah dan mencari tempat aman pada Sabtu (3/4), setelah mendapat informasi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai kemungkinan adanya banjir dan longsor.

Kondisi terparah terjadi di Kampung Nefo yang dihuni lebih dari 400 jiwa karena puluhan rumah penduduk hilang tenggelam.

Baca juga: Pesan WA BMKG Selamatkan Warga Kampung Nelayan dari Siklon Seroja

Banjir dan longsor yang terjadi di desa itu selain menghancurkan rumah-rumah penduduk, tanaman petani yang sudah siap panen pun semuanya terbawa longsor.

"Para korban masih ditampung di posko bencana Gereja Siloam serta sebagian lagi ditampung di rumah keluarga terdekat," kata warga lainnya, Jems Fointuna.

"Sebagian warga desa ini sedang berada di penampungan. Mereka belum kembali ke desa. Hanya ada beberapa orangtua dan anak-anak," imbuhnya.

Dia berharap, adanya uluran tangan dari para pihak untuk membantu meringankan beban para korban, terutama mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Camat Kupang Barat Cornelis Nenoharan belum bisa dikonfirmasi karena jaringan telepon masih terganggu.(Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya