Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BERDASARKAN survei dari sejumlah lembaga, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tercatat masih menjadi partai politik yang paling banyak dipilih rakyat. PDIP tercatat mengungguli Gerindra dan Golkar yang berada di posisi kedua dan ketiga.
"PDIP sementara masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi 25,1%, disusul Golkar dengan 11,2% dan Gerindra 10,9%," demikian data rilis survei Parameter Politik, Selasa (23/2).
Baca juga: Surya Paloh Tanggapi Rendahnya Hasil Survei NasDem
Sementara itu, hasil survei Lembaga Survei Indometer menunjukkan elektabilitas PDIP 22,3%, unggul atas Gerindra yang memiliki 13,5% dan Golkar 8,3%. Termasuk hasil survei Litbang Kompas pun masih menempatkan PDIP sebagai partai yang paling dipilih oleh rakyat dengan 19,7%.
Lembaga survei lain juga menempatkan PDIP sebagai partai yang dipilih oleh rakyat. Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil yang sama, yakni menempatkan PDIP sebagai partai teratas dengan 20,1%.
“PDIP 20,1%, Gerindra (11%), Golkar (8,3%), PKS (6,8%), PKB (6,7%), Demokrat (4%), Nasdem (2,5%), PAN (2,5%), PPP (1,5),” kata Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif LSI.
Menurut aktivis media sosial, Ninoy Karundeng, masih ingginya elektabilitas PDIP tidak lepas dari beberapa faktor. Salah satunya karena mereka sebagai pendukung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Terlepas dari itu, Partai NasDem juga tetap dinilai sebagai partai yang menjanjikan. Meski terbilang sebagai partai baru, mereka terbukti mampu bersaing masuk di posisi lima besar.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pun menanggapi santai hasil survei yang menyebutkan elektabilitas NasDem hanya berada di angka 2,5%. "Pada Pemilu 2014, pemilu pertama, partai kita baru satu tahun. Tidak ada yang menyangka, sebagian besar masyarakat apalagi lembaga survei telah memprediksikan Nasdem tidak lolos parlementary threshold pada waktu itu sekitar 3%," kata Surya Paloh Minggu (23/2).
Dikatakan Surya, NasDem akan terus melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah menjadi kekurangan partainya. Termasuk mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang mungkin sudah dilakukan internal partai.
"Dengan evaluasi pada kekurangan kita dan hal hal yang belum kita lengkapi, kesalahan kita, kita perbaiki semua," katanya. (Ant/Uta/A-1)
Negara demokrasi tanpa kritik dapat membuka jalan menuju otoritarianisme.
MAHKAMAH Konstitusi (MK) kembali menggelar pengujian norma keterwakilan perempuan yang terdapat dalam UU MD3.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Puan mengatakan pimpinan partai politik juga akan membahas putusan MK terkait pemisahan pemilu. Setelah itu, kata ia, pimpinan partai politik akan memberikan pandangan dan sikap bersama.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved