Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
LEMBAGA Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan survei terkait dengan kondisi politik di Indonesia. Salah satunya terkait dengan tingkat elektabilitas calon presiden menuju Pilpres 20224.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo berada di paling atas memori responden. "Top of mind atau responden menyebutkan nama presiden Joko Widodo (Jokowi)," ujar Jayadi di Jakarta, hari ini.
Namun, ketika dengan pertanyaan semi terbuka, karena Jokowi tidak bisa mencalonkan lagi, maka Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan kandidat calon Presiden terkuat dari segi elektabilitas dengan 22,5%, sedangkan lawan-lawannya masih berada di kisaran angka 10%.
"Tetapi ketika ada pertanyaan semi terbuka tanpa memasukan nama Jokowi karena tidak bisa tiga periode, ada Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan) 22,5%, menyusul Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 10,6% dan Gubernur DKI Jakarta 10,2%, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) 7,2%, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 5,5%, Menteri Sosial Tri Rismaharini 5,0%. Nama-nama yang sudah beredar di masyarakat," paparnya.
Baca juga: Wah, Tingkat Kedekatan Partai Demokrat dengan Rakyat Tinggal 1,8%
Selain itu, hasil survei LSI juga mengungkapkan bahwa publik terhadap partai politik cenderung masih rendah. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga paling tinggi kepada TNI sebesar 70%, disusul kepala daerah yakni Gubernur 77%, bupati/wali kota 76%, lalu presiden 68%, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 66%, Kepolisian 70%, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 63%, terakhir partai politik 60%.
Ia menjelaskan survei LSI melibatkan 1200 responden dengan tingkat kesalahan atau margin of error 2,9%. Adapun wawancara dilakukan secara tatap muka pada 25-31 Januari 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan. (OL-4)
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved