Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Hari Bela Negara, Prabowo Ajak Semua Elemen Ikut Bangun Bangsa

Ghani Nurcahyadi
19/12/2020 11:57
Hari Bela Negara, Prabowo Ajak Semua Elemen Ikut Bangun Bangsa
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto(Dok. Kemenhan)

HARI Bela Negara atau yang kerap disingkat HBN, selama ini diperingati setiap tahun di tanggal 19 Desember. Penetapan tersebut berkaitan dengan sejarah revolusi kemerdekaan Republik Indonesia.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengimbau agar semua pihak dapat menjadikan momentum HBN untuk meningkatkan semangat bersama dalam membela negara dan membangun bangsa.

"Bangsa ini akan kuat dan besar, apabila kita semua mampu mengambil peran untuk menjadikan bangsa ini lebih maju lagi. Dengan semangat bela negara, kita akan mampu mewujudkan negara Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian serta berlandaskan gotong royong," katanya dalam keterangan tertulis. 

Prabowo menegaskan, tugas bela negara bukan hanya tugas TNI dan Polri, petinggi negara, namun merupakan tugas dan kewajiban semua sebagai warga negara Indonesia.

"Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara sesuai dengan peran dan profesi kita masing-masing. Saya mengajak kita semua menjalankan tugas dan  tanggung  jawab kebangsaan kita untuk ikut serta dalam bela negara, di manapun kita berada, apa pun pendidikan kita, profesi kita, pekerjaan, semua punya hak, semua punya kewajiban dan semua punya kesempatan yang sama untuk bela negara," tegasnya.r

Penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara dilatarbelakangi terjadinya Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948. Belanda melancarkan serangan terhadap kota Yogyakarta, sebagai ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Perdana Menteri Mr. Sutan Syahrir dan beberapa tokoh lainnya. 

Jatuhnya ibu kota negara tersebut menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Padang, Sumatra Barat. Saat itu, Presiden Republik Soekarno memberikan mandat penuh kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk menjalankan pemerintahan dengan membentuk dan mendeklarasikan berdirinya PDRI.

Terbentuknya PDRI tersebut merupakan salah satu tonggak sejarah yang sangat penting dalam menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). PDRI telah menunjukkan kepada dunia, bahwa eksistensi NKRI masih ada dan berdaulat.

Karena itu, pada momentum peringatan Hari Bela Negara ini, Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa dalam mempertahankan NKRI. Mengenang kembali pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa, sekaligus untuk menguatkan kembali keyakinan akan pentingnya persatuan dan kesatuan, semangat pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong untuk mempertahankan serta menjaga keutuhan NKRI.

"Konstitusi mengamanatkan bahwa bela negara menjadi hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia," ujarnya.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, pasal 27 ayat (3) mengamanatkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Kemudian pada pasal 30 ayat (1) mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. 

Dari kedua ketentuan tersebut dapat dipahami bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban konstitusional warga negara Indonesia. 

Baca juga : Kemenhan Luncurkan KTA Kader Bela Negara

Semua anak bangsa harus tergerak dan bergerak untuk bela negara sesuai dengan ladang pengabdiannya masing-masing. Panggilan untuk bela negara bisa dilakukan oleh seorang petani, guru, prajurit TNI, dokter, bidan, tenaga kesehatan, buruh, profesional, pegawai negeri sipil, pedagang, dan profesi lainnya. Bela negara bisa dilakukan melalui pengabdian profesi di berbagai bidang kehidupan masing-masing. sampai ke wilayah-wilayah terpencil.

"Karena itu, tugas kita semua memastikan agar api semangat mereka terus menerus menyala dan bisa diwariskan kepada generasi yang akan datang. Bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dari berbagai ancaman," paparnya. 

Adapun nilai-nilai dasar yang dikembangkan dalam bela negara agar menjadi landasan sikap dan perilaku warga negara adalah cinta tanah air; sadar berbangsa dan bernegara; setia pada Pancasila sebagai ideologi negara; rela berkorban untuk bangsa dan negara; serta kemampuan awal bela negara. 

Implementasi dari lima nilai dasar bela negara tersebut dengan melaksanakan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) di lingkup pendidikan, masyarakat dan pekerjaan. Untuk lingkup pendidikan, pembinaan kesadaran bela negara dilaksanakan melalui sistem pendidikan nasional pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan. 

Sementara untuk lingkup masyarakat ditujukan untuk seluruh kelompok masyarakat, dan untuk lingkup pekerjaan dilakukan baik di instansi pemerintah maupun swasta. 

Lebih jauh disampaikan Prabowo, karenanya kesadaran setiap warga negara yang diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara merupakan soft power bangsa, bahkan akan memberikan detterence effect bagi negara lain yang ingin mencoba mengganggu kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. 

Di sisi lain, kesadaran bela negara juga menjadi modal sosial bangsa untuk membangun jati diri bangsa yang memiliki Skill, Knowledge dan Attitude yang baik sebagai suatu karateristik sumber daya manusia unggul yang diperlukan di era revolusi industri 4.0 menjadi bangsa yang maju, berkepribadian dan berkebudayaan yang sejajar dengan negara maju lainnya.

"Di era kekinian, dimana ancaman pandemi covid-19 masih belum berakhir, yang paling urgen dalam melakukan bela negara adalah membela negara Indonesia untuk mengatasi pandemi covid-19. Hal ini dapat dilakukan di antaranya dengan mematuhi protokol kesehatan yaitu menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun), sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19," katanya.

Di sisi lain dalam era kekinian, PKBN terhadap setiap warga negara terutama generasi milenial sangatlah penting, karena masa depan bangsa dan negara ada di genggaman generasi milenial. 

Generasi Milenial yang hidup di era perkembangan IPTEK dan penerapan teknologi informasi saat ini, telah merubah dunia analog menjadi dunia digital.Karena itu, pelaksanaan PKBN bagi generasi milenial ini harus lebih dititikberatkan pada upaya peningkatan literasi digital. 

Literasi digital dilakukan tidak hanya meningkatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, namun kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, dan memiliki sikap, berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif berdasarkan nilai-nilai dasar bela negara. 

"Peningkatan literasi digital ini penting agar generasi milenial bisa memanfaatkan dan menggunakan media sosial dengan baik dan bijak," pungkasnya  (RO/OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya