Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RATUSAN papan karangan bunga berjejer di penggalan Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, kemarin. Tepatnya di depan markas Kodam Jaya.
Jejeran karangan bunga yang berasal dari berbagai elemen masyarakat itu menarik perhatian sejumlah warga yang melintas. Mereka pun mengatur pose untuk berswafoto dengan latar belakang karangan bunga tersebut.
Petugas dari TNI dan polisi turun tangan membantu berjaga-jaga di pinggir jalan untuk mencegah tersendatnya arus lalu lintas.
Orang-orang tersenyum bangga membaca pesan dan ucapan selamat yang ditujukan kepada Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman karena telah membantu Pemprov DKI dan Satpol PP Jakarta menurunkan baliho Rizieq Shihab di beberapa sudut Jakarta.
Selain itu, ada pula karangan bunga berisi dukungan kepada TNI yang telah menjaga keutuhan NKRI. Lalu, ada pula permintaan membubarkan FPI.
“TNI Hebat, Kodam Jaya dahsyat. Kami lintas alumni Bandung dukung TNI dan Kang Dudung,” tulis Lintas Alumni Bandung di sebuah karangan bunga.
“Terima kasih Kodam Jaya atas ketegasanmu melawan pemecah bangsa,” bunyi karangan bunga dari Komunitas Srikandi Indonesia.
Begitu halnya bunga dari Perhimpunan Nahdlatul Ulama Jawa Barat yang meminta (negara) memberantas ormas pemecah belah bangsa. “Bubarkan ormas pemecah belah dan terima kasih tindakan tegas TNI dan Polri.”
“Saya mendukung Pangdam Jaya karena sudah bersikap tegas,” ungkap Ali, pria paruh baya yang berhenti di depan karangan bunga seraya bergaya mengacungkan dua jari.
Begitu juga dengan Edi Bustaman yang berhenti untuk berswafoto. “Bravo TNI!” ujarnya singkat.
Boleh dibilang, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman banjir dukungan setelah dengan tegas menurunkan baliho yang dipasang FPI di sejumlah wilayah Ibu Kota.
Jenderal kelahiran Bandung 16 November 1965 itu bahkan mengusulkan ormas yang dipimpin Rizieq itu dibubarkan. Terlepas dari kritikan mengapa TNI turun tangan menurunkan baliho, dukungan kepada Dudung mengalir dengan deras.
Dukungan tersebut tidak membuat Dudung sesumbar. Ia mengatakan upaya menurunkan baliho dan menjaga ketenteraman warga selama ini tidak hanya dilakukan TNI, tetapi juga merupakan kerja bersama Polri dan Satpol PP.
“Saya lihat ada bunga-bunga ucapan selamat kepada Pangdam dan Kapolda tentunya. Di situ ada TNI-Polri. Dukungan itu tidak sekadar untuk TNI, tetapi polisi juga,” tutur Dudung. (Rahmatul Fajri/X-3)
PANGLIMA Kodam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menjadi episentrum perhatian publik, kemarin.
"Bukan sekali dua kali TNI ikut bantu Satpol PP. Apalagi saat ini kan mungkin Satpol PP juga kekurangan petugas karena harus menegakkan PSBB," jelasnya.
Gembong juga menilai bahwa Gubernur Anies Baswedan selaku kepala daerah harus menjadi panglima dalam penegakan hukum di Ibu Kota
Ia mengatakan sebagai bagian dari negara Indonesia, seharusnya FPI tidak membuat aturan sendiri dan tidak mengindahkan aturan yang berlaku.
Langkah Dudung kemudian menuai pro dan kontra. Banyak yang mendukungnya, karena bersikap tegas
Pertemuan itu merupakan inisiasi dari prajurit TNI.
Aksi perusakan di persimpangan Tugu Pramuka di Desa Sukamulya, Kecamatan Karangtengah, itu terjadi pada 13 November 2023.
SEORANG kawan mengirimkan pertanyaan renungan via pesan singkat, terkait dengan Teori Intervensi Militer ke ranah sipil dari Huntington (1957) dan Janowitz (1960), apakah relevan kembali?
Sebanyak 900 baliho bergambar Rizieq Shihab telah diturunkan petugas keamanan dari Pemprov DKI, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.
Arifin menjelaskan atribut yang diturunkan mulai dari bendera partai, ormas hingga baliho bergambar pimpinan FPI Rizieq Shihab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved