Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

RI Maju bila Mampu Kelola Keberagaman

Putra Ananda
14/11/2020 03:30
RI Maju bila Mampu Kelola Keberagaman
Cendekiawan Yudi Latif(MI/ADAM DWI)

KEBERAGAMAN bangsa Indonesia menjadi kunci dalam menciptakan kemajuan cita-cita bangsa. Kemajuan bangsa dapat dicapai apabila bangsa ini mampu mengelola keberagamaan untuk bersatu, menyatukan keluasan dan kebesaran kekayaan bangsa.

Pernyataan tersebut diungkapkan cendekiawan Yudi Latif dalam webinar refleksi peringatan Hari Pahlawan yang diadakan oleh Alumni Angkatan II Pemantapan Nilai-Nilai (Taplai) Kebangsaan Lemhannas RI, secara virtual, kemarin.

Menurut Yudi, energi nasional bangsa Indonesia tidak boleh habis untuk saling bertengkar. “Kalau energi nasional kita habis untuk bertengkar satu sama lain, apa pun yang kita punya tidak akan jadi wahana untuk pembangunan,” ujarnya.

Bangsa ini, lanjut Yudi, juga harus memiliki komitmen dan tekad sama-sama fokus menggapai cita-cita menjadi bangsa yang maju. Kebebasan kreatif hak milik individu perlu dijunjung tinggi dengan diimbangi regulasi peraturan pemerintah agar tercipta kebebasan yang sehat.

“Kebebasan perlu dijunjung tinggi, tapi pada saat yang sama jangan sampai kebebasan dan keistimewaan itu membangun kekacauan dalam kebersamaan.”

Yudi melanjutkan, diperlukan juga keseimbangan dalam hakikat sosial dan keadilan. Ketimpangan dapat berpotensi menghambat kemajuan bangsa.

“Kalau timpang, misal terlalu menekankan kolektivisme, itu pasti gagal. Contoh Uni Soviet, sedangkan kalau terlalu menekankan pada individualisme, hal tersebut juga bisa menjadi predator,” tuturnya.

Gubernur Lemhannas Agus Widjojo mengemukakan sebuah bangsa dapat keluar menjadi pemenang dalam era globalisasi ketika berhasil membangun daya saingnya. Upaya membangun daya saing diawali dengan evaluasi diri.

“Apa kekurangan dan sisi lemahnya yang perlu kita perbaiki. Sementara itu, sisi kuat terus kita bina agar lebih efektif menjadi sarana utama.”

Ditekankan Agus, bangsa yang kuat dalam era globalisasi juga mampu membangun kerja sama dan perdamaian dengan bangsa-bangsa lain. (Uta/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya