Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KAROPENMAS Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono mengungkapkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua. Dari olah TKP tersebut, ditemukan belasan lubang bekas peluru di sekitar jasad korban.
"Dari penomerannya (TKP) sekitar 13 ya bekasnya lubang-lubang tembakan itu," ujar Awi Setiyono dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Selasa (3/11).
Belasan bekas peluru tersebut termasuk yang ada di tubuh korban. Namun tidak dijelaskan secara pasti jumlah bekas peluru itu yang diduga membuat Yeremia tewas bersimbah darah.
Selain itu, polisi hanya menemukan satu proyektil peluru yang ada di TKP. Proyektil itu kemudian didalami lebih lanjut melalui uji balistik.
"Iya itu (uji balistik) masih proses. Yang kita temukan sementara (satu proyektil)," jelasnya.
Baca juga: Investigasi Pendeta Yeremia, Polda Papua Periksa 24 Saksi
Awi menyebut seluruh bukti-bukti pendukung yang ada di TKP akan menjadi awal bagi polisi untuk melakukan pengembangan kasus tersebut. Termasuk untuk mengetahui penyebab kematian Yeremia.
"Nanti kita lihat apa itu (peluru) masuk ke tubuh almarhum. Semua kan harus di adegan rekontruksi," tuturnya.
Hasil investigasi TGPF kasus penembakan di Intan Jaya, Papua, menyebutkan penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremia Zanambani diduga dilakukan aparat keamanan. Pemerintah bakal menyelesaikan kasus itu sesuai hukum yang berlaku.
"Informasi dan fakta yang dikumpulkan di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan aparat. Walaupun ada juga kemungkinan dilakukan pihak ketiga," kata Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Kamis, 22 Oktober 2020.(OL-5)
Semua pihak diminta untuk tidak melibatkan masyarakat sipil dalam menangani konflik bersenjata yang kerap terjadi di daerah Intan Jaya, Papua.
Tokoh perempuan Papua, Rehina Belau menyebut ada tiga kelompok kriminal bersenjata yang hingga saat ini masih menjadi musuh nyata bagi aparat TNI/Polri di Kabupaten Intan Jaya.
Polda Papua menyebut bahwa tidak terjadi pengungsian di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pasca-kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menembak warga sipil di Kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Senin (8/2/2021).
Kelompok kriminal bersenjata dilaporkan telah menembak mati warga sipil Boni Bagau di perbatasan Distrik Sugapa-Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya karena dituduh mata-matan TNI/Polri.
Diketahui Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan pemerintah telah menyelesaikan laporannya terhadap penyelidikan kasus-kasus tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved