Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, suasana di Intan Jaya sudah kondusif pascapenembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Kendati demikian, ia menyebut bahwa akibat peristiwa yang terjadi Jumat (9/10) kemarin, pihaknya meningkatkan keamanan.
"Dengan adanya kejadian itu perlu adanya peningkatan pengamanan. Karena yang diserang sekarang itu sudah nggak pandang bulu lagi, nggak melihat itu siapa," kata Suriastawa saat dihubungi Media Indonesia dari Jakarta, Sabtu (10/10).
Akibat dari penembakan tersebut, satu anggota TGPF, yakni Bambang Purwoko mengalami luka di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri. Bambang, seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM merupakan anggota TGPF yang berasal dari unsur akademisi.
Selain Bambang, anggota Satgas Apter Hitadipa Sersan Satu TNI Faisal Akbar juga tertembak di bagian pinggang. Sedangkan satu prajurit berpangkat Prada hanya mengalami luka akibat rekoset (pantulan tembakan).
Baca juga : UGM Sebut Dosen yang Ditembak Paling Peduli Papua
Suriastawa menggambarkan bahwa lanskap di Intan Jaya berbukit dan masih terisolir. KKB, katanya, menggunakan masyarakat sipil sebagai tameng dalam melakukan aksi teror. Warga setempat dipaksa harus melaporkan apabila ada TNI yang masuk ke kampung.
"Di kampung sendiri, dia (KKB) punya ancaman, suatu aturan, apabila ada TNI datang ke sana dan orang kampung tidak melaporkan memberikan informasi, kampung ini kena denda. Sehingga kita mau bergerak susah, kita kan pasti ketemu masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Ketua TGPF Intan Jaya yang juga Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto menjelaskan peristiwa penembakan terhadap anggotanya sekaligus membantah tuduhan bahwa TGPF adalah tim kombatan.
"Kalau tim ini bagian dari kombatan, buktinya yang tertembak adalah adalah Pak Bambang, anggota TGPF yang adalah warga sipil, dosen, dan peneliti dari UGM Yogyakarta” ujar Benny. (OL-7)
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pada intinya, dalam netralitas ini, kami tidak akan memihak kepada golongan manapun yang sedang melaksanakan kontestasi dalam pemilu 2024.
Iyos Somantri mengapresiasi kolaborasi TNI bersama masyarakat atas keberhasilan pembangunan di Desa Tenjojaya melalui program TMMD ke-119 tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved