Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM Satgas Nemangkawi dibantu Brimob dan TNI diperintahkan mengejar pelaku penembakan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Menkopolhukam Mahfud MD.
"Kapolda Papua (Irjen Paulus Waterpaw) telah perintahkan Dirkrimum, Kasatbrimob untuk koordinasi dengan TNI dan satgas nemangkawi untuk mengejar pelaku penembakan di Intan Jaya," ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, Jumat (9/10).
Awi menegaskan jajarannya tengah mengupayakan untuk segera mengevakuasi Bambang Purwoko dan Sertu Faisal yang mengalami luka tembak untuk segera dievakuasi ke Rumah Sakit agar mendapatkan penanganan lebih insentif.
"Mengupayakan segera untuk 2 korban yang tertembak dari 1 orang anggota TNI dan 1 orang dari TGPF untuk dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis," jelas Awi.
Sementara itu, Kasatgas Nemangkawai Brigjen Pol Roycke Harry Langie menegaskan pihaknya bakal berusaha keras untuk mengejar para pelaku yang melakukan penembakan ini.
Baca juga :Anggota TGPF Penembakan Intan Jaya Tertembak
Menurut Roycke, kemungkinan KKB takut dengan keberadaan TGPF untuk mengungkap pelaku penembakan terhadap pendeta Yeremia di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita.
"KKB ini sepertinya takut kalau TGPF bisa mengungkap bahwa yang melakukan penembakan pendeta Yeremia ini mereka sini. Makanya mereka tidak ingin adanya TGPF," ucapnya.
Menurut Roycke, upaya penembakan terhadap TGPF ini juga semakin menegaskan bahwa pelaku penembakan pendeta Yeremia bukanlah aparat dari TNI maupun Polri, melainkan KKB dan simpatisannya.ditembaki oleh kelompok KKB Kemabu di Kp. Mamba Bawah, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jayapura, Jumat (9/10).
Seperti diketahui, kejadian tersebut berawal dari mobil rombongan TGPF yang ditembaki di Distrik Hidatifa usai melakukan olah TKP di lokasi penembakan pendeta di Intan Jaya, Jayapura, Papua, Jumat (9/10).Salah satu anggota yang mengalami luka tembak ialah Bambang Purwoko (Dosen UGM) dan 1 anggota TNI. (OL-2)
Adanya penembakan warga sipil di Papua menambah daftar kasus kekerasan yang dilakukan KKB.
Pengusutan kasus dugaan pembunuhan pendeta Yeremia Zanambani bermasalah karena pihak keluarga dan kuasa hukum menolak untuk dilaksanakannya autopsi.
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono menuturkan pihaknya telah menyiapkan pengamanan khusus saat autopsi pendeta Yeremia dilaksanakan.
Iqbal mengatakan aktivitas di bandara juga sudah mulai normal. Namun, petugas masih berjaga-jaga dan mengetatkan pengamanan di sekitar bandara
Termasuk di Papua, pendidikan merupakan salah satu modal membangun Papua apalagi pemerintah telah mengucurkan dana otonomi khusus (Otsus) untuk Bumi Cendrawasih
Usai membunuh 24 pekerja, KKB segera menjemput tujuh dari delapan pekerja yang sempat menyelamatkan diri lantas dibunuh. Sedangkan satu lainnya belum ditemukan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved