Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penusukan Syekh Ali Jaber, BNPT Dalami Dugaan Jaringan Terorisme

Putra Ananda
15/9/2020 16:39
Penusukan Syekh Ali Jaber, BNPT Dalami Dugaan Jaringan Terorisme
Syekh Ali Jaber saat memberikan Alquran kepada warga Suku Anak Dalam di Jambi.(Antara /Wahdi Septiawan)

BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) masih mendalami motif (AA), pelaku penusukan Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengungkapkan pihaknya menelusuri potensi ketelibatan AA dengan jaringan terorisme. “Apakah pelaku terafiliasi dengan kelompok jaringan terror, itu yang terus kita dalami,” ujar Boy dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Selasa (14/9).

“Juga (ditelusuri) jejak digital dari yang terkait, yaitu saudara AA," imbuhnya.

Baca jugaPelaku Penikaman Syekh Ali Jaber Ditetapkan Jadi Tersangka

Lebih lanjut, dia mengatakan proses pendalaman motif pelaku dilakukan bersama aparat keamanan terkait. BNPT juga mendalami informasi bahwa AA mengalami sakit gangguan kejiwaan.

Saat ini, BNPT terus mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi yang berasal dari pihak keluarga, maupun lingkungan tempat tinggal AA.

"Dari pihak lingkungan dan keluarga, yang bersangkutan selama 5 tahun terakhir ini mengalami semacam gangguan jiwa. Itu pernah dibuktikan dengan pemeriksaan di rumah sakit Lampung pada 2016. Tentunya kita tidak percaya begitu saja," pungkas Boy.

Baca juga: Kemenag Kecam Insiden Penusukan Syekh Ali Jaber

Boy menegaskan BNPT tidak langsung percaya informasi dari para saksi. Dibutuhkan pendalaman motif untuk menemukan kepastian. Khususnya, terkait dugaan pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

"Kita bersama aparat penegak hukum melakukan pendalam lebih lanjut. Terutama berkaitan dengan masalah apakah yang bersangkutan benar-benar gila, atau pura-pura gila. Ini sedang dilakukan pemeriksaan psikologi dan psikiatri," tandasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya