Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

JK Kenang Jakob Oetama Selalu Ingin Lihat Hal Positif

Uta/Ant/P-1
11/9/2020 06:14
JK Kenang Jakob Oetama Selalu Ingin Lihat Hal Positif
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi inspektur upacara pemakaman Jakob Oetama di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan(MI/ANDRI WIDIYANTO)

WAKIL Presiden ke-10 dan ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengatakan Jakob Oetama merupakan orang yang selalu ingin melihat hal
positif untuk pembangunan bangsa.

“Dia tidak melihatnya dari sisi negatif,” kata Jusuf Kalla seusai menjadi pemimpin upacara pemakaman Jakob Oetama di Taman Makam
Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, kemarin.

Hal itu tecermin dari sikap anggota MPR RI periode 1971-1977 itu yang melihat sesuatu yang sulit, tetapi tetap mengarah pada kemajuan.

JK pun mengajak para jurnalis muda di Tanah Air agar bisa mencontoh sikap dan kepribadian dari sosok Jakob Oetama.

Seusai pembacaan apel persada, jenazah pendiri Kompas Gramedia itu pun dikebumikan dengan diiringi tembakan regu salvo. Ia dimakamkan secara militer di Blok AA Nomor 339 Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Upacara pemakaman ditutup dengan penghormatan terakhir oleh seluruh tamu undangan dan tabur bunga di atas makam penerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari negara tersebut. Ketua MPR Bambang Soesatyo mengaku terinspirasi semangat dari Jakob Oetama.

Pria yang sempat menjadi wartawan di harian umum Prioritas pada 1985 itu meng- aku banyak mendapat inspirasi dari sepak terjang Jakob Oetama.

“Tentu kami semua kehilangan semangat dan ideologinya yang terus menyemangati kami semua sebagai jurnalis muda,” kata Bamsoet.

Bamsoet mengatakan sesuatu yang tak banyak orang yang mengetahui, yaitu selain mengabdikan diri di dunia jurnalistik, Jakob Oetama juga pernah mengabdikan diri menjadi guru.

Ia menyebut Jakob Oetama pernah menjadi guru di SMP Mardiyuana, Cipanas, Jawa Barat (1952-1953), Sekolah Guru Bagian B di Lenteng Agung, Jakarta (1953-1954), dan SMP Van Lith di Gunung Sahari (1954-1956).

“Lebih dari itu, beliau juga seorang budayawan sekaligus pelestari kebinekaan. Menjadi penegas bahwa kecintaannya terhadap Indonesia tak perlu diragukan.”

Jakob Oetama juga memiliki idealisme yang luar biasa sebagai jurnalis. Ia berharap idealisme itu bisa meng inspirasi para insan pers yang lebih muda.

“Tak ada cerita yang tidak menarik, apa yang saya dengar dari Pak Jakob banyak cerita menarik yang selalu menginspirasi. Semoga semangat dan ajaran beliau jadi inspirasi kita dan kalian sebagai jurnalis. Kami ucapkan selamat jalan, semoga beliau diterima di sisinya,” pungkas Bamsoet.

Jakob Oetama ialah putra dari Raymundus Josef Sandiyo Brotosoesiswo. Jakob meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/9) pukul 13.05 WIB, karena sakit. (Uta/Ant/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya