Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Berpacu Redam Penularan

Putri Anisa Yuliani
03/9/2020 02:52
Berpacu Redam Penularan
Pemberangkatan jenazah dokter anestesi Imai Indra yang meninggal dunia akibat covid-19 di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh(ANTARA/AMPELSA)

PENAMBAHAN kasus positif covid-19 di negeri ini memasuki tahap yang kian mencemaskan. Penularan virus mematikan itu, hingga kemarin, dilaporkan telah menimpa 180.646 orang. Dari jumlah itu, 129.971 orang dinyatakan sembuh dan 7.616 meninggal.

Penambahan kasus korona yang belum juga terkendali itu mengkhawatirkan banyak kalangan, baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, tidak kurang dari Presiden Joko Widodo telah meminta seluruh kalangan menekan tren penularan tersebut.

Di luar negeri, kurva penularan di Indonesia yang belum juga melandai membuat khawatir negara tetangga. Kekhawatiran itu, misalnya, membuat Malaysia bersiap melarang masuknya pemegang izin imigrasi jangka panjang dari Indonesia.

Bersama dengan pemegang izin dari dua negara episentrum covid-19 lainnya, yakni Filipina dan India, warga negara Indonesia dilarang memasuki Malaysia mulai 7 September mendatang.

“Keputusan ini dibuat atas saran Kementerian Kesehatan untuk menekan penyebaran kasus covid-19 yang berasal dari luar negeri,” kata Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Selasa (1/9).

Harus diakui, perkembangan penanganan covid-19 di Indonesia memang belum menggembirakan. Di berbagai wilayah Tanah Air, kasus penularan cenderung meningkat.

Di Provinsi DKI Jakarta, misalnya, terus bermunculan klaster baru penularan yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengungkapkan, selama pandemi berlangsung, berbagai klaster bermunculan di Ibu Kota, dari klaster pasar, klaster perkantoran, klaster libur panjang, hingga yang terkini klaster komunitas.

“Saat ini yang timbul adalah klaster keluarga inti atau komunitas, yang saat berkumpul kadang lupa untuk menjalankan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Bila salah satu anggota terjangkit, cepat sekali penularannya,” kata Yudi saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (1/9).

Dalam level berbeda-beda, gejala serupa juga bermunculan di wilayah lain. Kondisi itu membuat pemerintah setempat berpacu meningkatkan upaya dan kapasitas demi meredam gejala penularan yang meluas.

RS rujukan

Penularan yang kian meluas pun membuat rumah-rumah sakit (RS) penuh. Di DKI Jakarta, 67 RS dilaporkan kewalahan menangani pasien. Terlebih sudah tiga hari sejak Minggu (30/8), jumlah penularan baru di Jakarta rata-rata melampaui 1.000 kasus.

Keterisian tempat tidur perawatan covid-19 kian tinggi hingga lebih dari 70%. Pemprov DKI pun berencana menambah rumah sakit rujukan. “Di Jakarta ada 190 rumah sakit, kita akan tambah masuk dalam sistem RS rujukan,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (1/9).

Di Bali, lonjakan kasus covid-19 membuat pemprov setempat menggencarkan sosialisasi gerakan menggunakan masker. Bahkan, mulai Senin (7/9), Pemprov Bali akan mulai memberlakukan sanksi denda terhadap pelanggar tanpa masker yang beraktivitas di luar rumah. Besaran denda Rp100 ribu bagi perorangan hingga Rp1 juta bagi pelaku usaha yang tidak menyediakan fasilitas pencegahan covid-19.

Di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo kembali mengingatkan semua kepala daerah untuk bersiaga penuh dengan melakukan tes masif dan langkah pencegahan, juga penegakan hukum bagi pelanggar protokol kesehatan.

Di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, pelayanan RSUD Tobelo bahkan dihentikan sementara akibat penularan covid-19 di kalangan tenaga medis menyebar dengan cepat. (Fer/RS/AS/HI/YH/Ant/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya