Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
LITERASI digital dinilai penting untuk mengatasi dampak negatif kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Hal itu disampaikan pengamat pemilu sekaligus Anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini.
Menurutnya, jika tidak ditangani dengan baik, ada potensi peningkatan gejala polarisasi, politisasi SARA dan ujaran kebencian selama masa kampanye Pilkada 2020. Apalagi, kemungkinan besar dilakukan secara digital.
“Gejala negatif itu bisa meningkat akibat interaksi yang semakin tertutup,” ujar Titi dalam diskusi virtual, Jumat (28/8).
Baca juga: KPU: Faktor Cuaca Jadi Tantangan Pilkada 2020
Saat ini, lanjut dia, muncul sejumlah kelompok atau grup diskusi di media social yang eksklusif dan aliran politiknya homogen. Kelompok ini berpotensi untuk berkonflik dengan kelompok lain yang aliran politiknya beda.
“Ini yang menjadi tantangan kita ke depan saat kampanye pilkada. Diperlukan aksi yang membebaskan calon dari kampanye yang menyesatkan,” pungkas Titi.
Kekhawatiran semakin besar di tengah banyaknya aktivitas buzzer dalam kampanye Pilkada 2020. Apalagi, buzzer sulit diidentifikasi terkait pemesannya. Sementara itu, dampak negatif yang ditimbulkan bagi masyarakat cukup besar.
Baca juga: Bawaslu Sebut Enam Kerawanan Pilkada 2020, Apa Saja?
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka, menyebut pihaknya akan mengatur kampanye daring untuk menghindari dominasi seorang kandidat. Terutama membatasi gerak calon yang memiliki kemampuan finansial luar biasa, yang akan memasang konten kampanye di berbagai ruang.
Terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, berpendapat kedewasaan masyarakat dalam mengakses internet menjadi kunci keberhasilan Pilkada 2020.
"Tidak bisa kita pungkiri lagi kecerdasan dan kemampuan bangsa menentukan kualitas demokrasi. Apabila kita cerdas memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi," pungkas Johnny.(OL-11)
Abdul menjelaskan, penyidik belum menahan tersangka karena pemeriksaan akan dilanjutkan.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yalimo, Papua sebagai penyelenggara pemilu dituding telah melakukan pelanggaran etik.
PAGUYUBAN Nusantara Yalimo Bangkit meminta MK untuk tidak mematikan suara rakyat Yalimo, dengan putusan yang semestinya
DEWAN Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memberhentikan dua anggota KPU Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari jabatannya.
Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah tercatat sukses, meski dalam kondisi pandemi COVID-19. Pengalaman itu menjadi rujukan untuk penyelenggaraan berbasis manajemen risiko Pemilu 2024.
Ppartai politik juga harus ambil bagian dalam mendinginkan suasana dan mengajak pendukungnya untuk bisa menerima putusan MK.
Dalam kampanye ini, pengguna cukup menyelesaikan sejumlah perjalanan mobil menggunakan aplikasi inDrive
Gerakan sosial rentan terhadap disinformasi dan kebisingan dari buzzer yang mengaburkan informasi.
Melalui kampanye ini, diharap masyarakat melihat skin-tightening bukan hanya sebagai perawatan, tapi juga bentuk investasi perawatan diri yang memberdayakan.
ARYADUTA Bali secara resmi meluncurkan kampanye kuliner tahunannya, Sapta Rasa, yang kini memasuki tahun ketiga.
Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan.
Kemenag berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved