Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH akan melanjutkan dana otonomi khusus (otsus) untuk Papua. Pemerintah pun tengah intens melakukan pembahasan revisi aturan atau regulasi terkait.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Benny Irwan menyampaikan hingga saat ini belum ada perubahan Kebijakan Umum Otsus untuk Papua. “Dengan kata lain tetap akan dilanjutkan,” ujarnya.
Demikian pula, imbuhnya, dana otsus yang bersumber dari APBN yang akan berakhir pada 2021. Ia mengungkapkan, berdasarkan
hasil evaluasi yang dilakukan, pengalokasian dana otsus tetap akan dilanjutkan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21/2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) disebutkan masa berlaku dana otsus Papua akan berakhir pada 2021. “Proses masih berlangsung. Pembahasan antarkementerian sudah memasuki tahap final, dan selanjutnya akan dilakukan pembahasan dalam rangka harmonisasi bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM),” terangnya.
Menurut Benny, pembahasan RUU Otsus diharapkan akan selesai pada Oktober 2020 sehingga dapat dibahas bersama dengan DPR. Khusus besaran alokasi dana otsus Papua yang setara 2% dari total pagu dana alokasi umum (DAU) nasional belum ditentukan.
Amanat UU Otsus Nomor 21 Tahun 2001, dana otsus setara 2% dan berlaku selama 20 tahun. Dana otsus diberitakan sebagai konsekuensi pemberitan status otonomi khusus.
Fokus penggunaannya untuk mendukung perbaikan kesehatan, pendidikan, serta kesejahteraan di Papua dan Papua Barat. Pascareformasi, terdapat tiga provinsi yang diberikan dana tersebut, yaitu Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Papua, dan Papua Barat.
Dari nota keuangan Rancangan APBN 2021 yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada 14 Agustus 2020, pemerintah menaikkan alokasi dana otonomi khusus untuk Provinsi Papua, Papua Barat, dan Aceh dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara
(RAPBN) 2021. Total dana otsus untuk ketiga provinsi tersebut sebesar Rp15,6 triliun.
Soal program otonomi khusus ini Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengakui cukup ber- hasil dalam membangun Papua, baik pada sektor pendidikan, kesehatan, maupun pembangunan infrastruktur.
Pada bidang pendidikan, kata Dominggus, cukup banyak putra- putri Papua yang sekolah dan kuliah dibiayai melalui dana otonomi khusus (otsus), baik di dalam maupun luar negeri. Pada bidang kesehatan, dana otsus bermanfaat bagi peningkatan layanan, baik di dalam kota maupun wilayah pedalaman dan terpencil.
Melalui dana otsus juga, lanjut Gubernur, pemerintah daerah membangun infrastruktur jalan, jembatan, serta sarana dan prasarana lain, termasuk program pemberdayaan bagi masyarakat asli Papua. (Ind/Ant/P-1)
KELUARGA miskin dengan suami istri tunanetra di Kabupaten Pidie, Aceh, mendapat rumah bantuan dari jemaah Safari Subuh Masjid Al-Falah Sigli.
KETUA Fraksi Golkar DPR Muhammad Sarmuji menanggapi soal keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mengambil alih sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Hasan juga sempat merespon saat ditanya soal isu empat pulau sebagai pemberian hadiah dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
“Garis budaya dan historis jauh lebih penting dari garis administratif dan geografis. Secara ekonomi juga sama-sama milik NKRI,”
Yusril mengajak berbagai pihak, termasuk politisi, akademisi, ulama, aktivis, hingga tokoh-tokoh masyarakat agar menyikapi permasalahan ini dengan tenang dan penuh kesabaran.
Secara sosiologis, situasi ini berisiko menimbulkan konflik horizontal di kalangan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan.
ANGGOTA Komisi XIII DPR RI, Yan Mandenas mengatakan aspirasi soal pendidikan gratis menjadi masukan bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap alokasi dana Otsus.
Kepada masyarakat Aceh, Anies Baswedan menyatakan ingin mengelola dana otonomi khusus (otsus) per pos sesuai kebutuhan pembangunan.
Pemerintah Pusat didorong untuk segera melakukan intervensi dan segera memeriksa para pejabat terkait yang mengurus pembiayaan beasiswa mahasiswa Papua di luar negeri.
Sekalipun banyak kebijakan yang dibuat, tapi itu hanya memuatkan praktek militerisme yang tujuannya untuk merumuskam kepentingan ekonomi politik pemerintah.
Untuk melampiaskan rasa kesal dan kecewa, warga Kemukiman Garot, Kecamatan Indrajaya, Aceh sejak tiga hari terakhir menanam pisang di badan jalan Kota Sigli-Jabal Ghafur yang rusak parah.
KPK tidak akan terpaku dengan dugaan suap dan gratifikasi Lukas saja. Karena, KPK punya data yang menjelaskan adanya penyelewengan dana PON dan otsus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved